Dokter Tewas di Kos Semarang

ISI Surat Penghentian Sementara Program Anestesi Undip di RSUP dr Kariadi, Buntut Tewasnya dr Aulia?

Editor: deni setiawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dokter Aulia Risma dan Surat Kemenkes

Maka disampaikan kepada Saudara untuk menghentikan sementara Program Studi Anestesi di RSUP dr Kariadi sampai dengan dilakukannya investigasi dan langkah- langkah yang dapat dipertanggungjawabkan oleh jajaran Direksi Rumah Sakit Kariadi dan FK Undip. 

Penghentian program studi sementara tersebut terhitung mulai tanggal surat ini dikeluarkan.

Ketua Umum Ikasma Tegal, dr Tafakurrozak. (TRIBUN JATENG/FAJAR BAHRUDDIN ACHMAD)

Baca juga: Korban Perundungan PPDS Undip Tak Hanya Aulia, Ada Nama Lain yang Juga Alumni SMAN 1 Tegal

Dikecam Ikasma Tegal

Terpisah, Ketua Umum Ikasma Tegal, dr Tafakurrozak pun mengecam kasus perundungan PPDS Undip dan RSUP dr Kariadi Semarang tersebut.

Bahkan pihaknya secara terang- terangan menyebut jika yang dialami dr Aulia Risma Lestari bukannya kasus yang pertama, sebelumnya juga pernah terjadi.

Bahkan korban sebelumnya juga merupakan alumni SMA Negeri 1 Tegal.

Atas kondisi inilah, Ikatan Alumni SMA Negeri 1 (Ikasma) Tegal mengecam perundungan yang diduga mengakibatkan dokter PPDS Anestesi Fakultas Kedokteran Undip Semarang, ARL (30) mengakhiri hidupnya, pada Senin (12/8/2024).

ARL diketahui merupakan warga Kota Tegal dan seorang dokter di RSUD Kardinah Kota Tegal. 

Almarhumah juga merupakan alumni SMA Negeri 1 Tegal angkatan 2011.

dr Tafakurrozak prihatin terhadap kasus perundungan di dunia pendidikan kedokteran.

Seperti yang baru dialami ARL, dokter muda yang merupakan alumni SMA Negeri 1 Tegal yang sedang mengikuti PPDS Anestesi di Undip dan RSUP dr Kariadi Semarang. 

Pada April 2024, ada juga alumni SMA Negeri 1 Tegal yang mengalami perundungan saat sedang menjalani PPDS Gizi Klinis di Undip dan RSUP dr Kariadi Semarang. 

Dia menilai, perundungan itu sudah tidak zamannya, justru seperti mewariskan sifat kerja rodi, feodal atau kolonialosme.

"Ini zaman sudah berubah, pendidikan sudah harus mengutamakan sisi kemanusiaan."

"Tidak dengan bullying atau perundungan yang dilakukan senior atau konsulen," katanya kepada Tribunjateng.com, Rabu (14/8/2024).

Halaman
1234

Berita Terkini