TRIBUNJATENG.COM - Beredar foto isi buku harian Aulia Risma Lestari (30), dokter muda yang ditemukan meninggal di kamar kosnya di Gajahmungkur, Kota Semarang.
Foto buku harian itu dibagikan oleh akun X @tanyarlfess pada Kamis (15/8/2024).
Dalam foto terlihat tulisan tangan almahum Aulia yang mengatakan jika beban fisik selama menjadi mahasiswi PPDS sangat besar.
“1 semester aku berjuang di sini
Terlalu berat untukku
Beban fisiknya begitu besar, aku ingin berhenti
Sakit sekali, sungguh sakit
Rasanya masih sama,
aku ingin berhenti
Aku tidak sanggup setiap hari bekerja seperti ini
Ada yang bisa menolong saya?
Apa Tuhan tau saya tersiksa?
Apa Tuhan tau aku kesakitan?
Kenala di setiap aku berharap
Tidak pernah ada jawabnya
Apa Tuhan membenciku?
Aku selalu menjerit mohon pertolongan
Tapi kenapa aku dibiarkan?
Apa aku dilahirkan hanya untuk mengakhiri
Seni kehidupan mana yang kulihat dahulu sehingga aku setuju untuk memilih dilahirkan?
Aku tidak serta merta menyerah tanpa berusaha
Aku sudah menanggung banyak
Aku manusia biasa
Punggungku terasa amat sangat sakit setiap pulang
Pulang dini hari, bukan duduk duduk saja
Aku merasakan sakit yang luar biasa malam ini
Aku tidak sanggup lagi meneruskan siklus ini
Aku mohon, maafkan aku
Maafkan aku yang menyerah
aku sudah berjuang
aku sudah sangat berusaha
Aku mohon
aku mohon
Aku tidak sanggup lagi.
Bila harus menanggung lebih lama lagi.
Aku sendirian, aku berjuang sendiri.
Tidak ada yang menolongku.
Aku tidak ingin sesakit ini lebih lama lagi.
Semoga Tuhan mengampuniku.
Tuhan, aku sakit.
Aku mohon tempat aku pulang,"
Sebelumnya, dokter Aulia Risma yang merupakan mahasiswi PPDS Anestesi FK Undip ditemukan meninggal tak bernyawa di kamar kosannya di Lempongsari, Kecamatan Gajahmungkur, Kota Semarang.
Aulia Risma diduga mengakhiri hidup dengan menyuntikkan obat melalui lengannya.
Aulia diduga tak kuat menjalani beratnya menjadi mahasisiwi PPDS.
Sebelum meninggal, polisi menyebut jika Aulia sempat curhat dengan sang ibu.
Hal ini diungkap oleh Kapolsek Gajahmungkur Kompol Agus Hartono.
"Nah dia sempat nggak kuat begitu istilahnya otaknya sudah ambyar urusan pelajarannya berat, urusan sama seniornya berat," Kompol Agus Hartono.
"Anak itu minta resign, sudah nggak kuat," lanjutnya.
Kompol Agus menduga jika Aulia tak kuat menghadapi seniornya dan beratnya perkualiahan.
Apalagi seniornya sering memberi perintah sewaktu-waktu hingga membuat Aulia tak kuat.
"Cerita satu mungkin sekolah, kedua mungkin menghadapi seniornya, seniornya itu kan perintahnya sewaktu-waktu minta ini itu, ini itu, keras," imbuhnya.
Sementara berita yang beredar, Aulia diduga menjadi korban perundungan senior.
Namun pihak Undip sendiri membantah jika Aulia menjadi korban bullying.
Sementara itu pihak kepolisian masih mendalami kasus ini. (*)