TRIBUNJATENG.COM - Kisah pilu bocah SD kelas 3 trauma berangkat ke sekolah karena mendapatkan ancaman akan diculik dari ayah korban.
Hal itu membuat korban trauma hingga tak mau berangkat ke sekolah.
Tak hanya mengancam buah hatinya, pelaku berinisial IL juga melakukan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) kepada istrinya A (33) yang disaksikan anaknya tersebut.
Baca juga: Lebih Parah! Video KDRT Part 2, Armor Toreador Aniaya Cut Intan di Depan Anak
"Ya, diancam juga, diintimidasi, ditakut-takutin," ujar Damra, ayah korban saat diwawancarai Kompas.com, Kamis (22/8/2024).
Dari pernikahan keduanya, IL dan A memiliki dua buah hati.
Anak pertamanya diurus Damra sejak kecil dan kini sedang menuntut ilmu di pesantren.
Sementara anak keduanya masih duduk di bangku kelas 3 SD dan tinggal bersama IL dan A.
Anak keduanya itu lah yang sering diintimidasi oleh IL dan menjadi saksi ibunya dianiaya.
IL, kata Damra, mengancam akan menculik buah hatinya jika A lengah.
Oleh karena itu, anak kedua A sangat takut untuk masuk sekolah belakangan ini.
"Sudah enggak sekolah seminggu, sudah ketakutan, karena dia suka mengancam culiklah, inilah, kan jadi ketakutan," terang Damra.
Diberitakan sebelumnya, A dianiaya suaminya sendiri IL dengan cara dipukuli dan dilempar bangku.
Akibat tindak kekerasan itu, A mengalami luka-luka di bagian kepala, tangan, dan badan.
Bahkan ia sempat tidak bisa bangun dari tempat tidurnya selama tiga hari usai dianiaya IL.
Baca juga: Terluka Parah, Wanita Korban KDRT di Jakarta Utara Tak Bisa Bangun Selama 3 Hari
Kini, IL sudah diusir dari rumah oleh Damra, ayah A.
Namun, pelaku masih sering menganggu korban ketika malam hari.
IL kerap mengedor-gedor kontrakan A saat malam hari hingga membuatnya merasa ketakutan. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Diancam Ayah yang KDRT Ibunya, Anak di Cilincing Takut ke Sekolah"