TRIBUNJATENG.COM, BLORA - Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Blora terus melayani permintaan droping air bersih ke desa-desa di Blora yang terdampak kekeringan.
Kepala Markas PMI Blora, Dwi Puji Rahayu, mengatakan berdasarkan Surat Keputusan Bupati, lokasi rawan kekeringan di Blora 2024, sebanyak 196 desa dan kelurahan.
Desa atau kelurahan yang rawan kekeringan itu menyebar di 16 kecamatan yang ada di Blora.
"Dengan data itu tentunya dari PMI akan segera menyesuaikan dengan kondisi lapangan karena bagaimana pun juga PMI merupakan salah satu mitra dari pemerintah, di dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan kemanusiaan, khususnya saat kemarau panjang seperti ini," katanya, kepada Tribunjateng, Sabtu (31/8/2024).
Oleh karena itu, PMI sejak akhir Juli 2024 telah melakukan droping air bersih ke desa-desa yang krisis air bersih.
"Kami di PMI siap melakukan bantuan air bersih kepada masyarakat yang ada di daerah rawan kekeringan. Dan kami sudah mulai droping air bersih ke desa-desa sejak 31 Juli 2024, dan terus kami lakukan sampai sekarang," terangnya.
Perempuan yang akrab disapa Yayuk tersebut menyampaikan hingga Agustus 2024, PMI telah droping air bersih sebanyak 60 tangki, menyebar di beberapa kecamatan.
"Hingga sampai saat ini kami sudah melakukan droping air bersih sekitar 60 tangki yang kita distribusikan ke Kecamatan Kunduran, Banjarejo, Jiken, Jati,"
"Satu tangki memiliki kapasitas 5.000 liter air bersih," jelasnya.
Yayuk menyebut permintaan air bersih dari desa-desa terdampak kekeringan terus berdatangan hingga sekarang. Pihaknya bakal mengupayakan yang terbaik untuk memenuhi permintaan air bersih dari desa-desa tersebut.(Iqs)
Baca juga: KPK: Kaesang Harus Contohkan Gaya Hidup Sederhana dan Antikorupsi
Baca juga: Atasi Sampah di TPA Tanjungrejo, Pemkab Kudus akan Beli Alat Berat
Baca juga: Kekayaan Pramono Anung 5 Kali Ridwan Kamil, Keduanya Bertarung di Pilgub Jakarta
Baca juga: Kekayaan Pramono Anung 5 Kali Ridwan Kamil, Keduanya Bertarung di Pilgub Jakarta