Pilgub Jateng

PDIP Vs KIM, Siapa Yang Akan Jadi Penguasa Jateng? Ini Analisis Pengamat Politik Undip

Penulis: budi susanto
Editor: muslimah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Adu Gaya Ahmad Luthfi-Taj Yasin dan Andika Perkasa-Hendi Saat Daftar Cagub Jateng di KPU

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Paslon Bakal Gubernur dan Wakil Gubernur Jateng, Ahmad Luthfi - Taj Yasin Maimoen mendapat 13,7 juta suara dukungan.

Julah suara dukungan tersebut dibawa saat mendaftarkan diri ke KPU Provinsi Jateng, 28 Agustus lalu.

Suara sah dukungan tersebut terkumpul dari 9 Parpol yang masuk dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM).

Jika dipersentasikan, Ahmad Luthfi - Taj Yasin Maimoen menguasai 69,48 suara sah di DPRD Provinsi Jateng.

Baca juga: Kata Andika Perkasa Soal Perang Bintang di Gelaran Pilgub Jateng

Sementara, Paslon Andika Perkasa - Hendrar Prihadi membawa 5,2 juta suara dukungan saat pendaftaran.

Andika Perkasa - Hendrar Prihadi diusung oleh partai tunggal yaitu PDIP.

Jika dipersentasikan, Paslon Andika Perkasa - Hendrar Prihadi hanya mendapat 26,59 persen suara di DPRD Provinsi Jateng.

Di atas kertas, Ahmad Luthfi - Taj Yasin Maimoen dibekali kekuatan penuh dengan dukungan dari 9 Parpol.

Namun, apakah Ahmad Luthfi - Taj Yasin Maimoen dengan mudah bisa menggulingkan Andika Perkasa - Hendrar Prihadi secara mudah dalam Pilgub mendatang?.

Atau justru Andika Perkasa - Hendrar Prihadi bisa memenangkan kontestasi politik?.

Menurut Wahid Abdulrahman Pengamat Politik dari Undip Semarang, dari data tersebut, pastinya PDIP merasa dikeroyok oleh Parpol yang tergabung dalam KIM.

Meski demikian, ia mengatakan, belum tentu figur yang diusung oleh banyak Parpol bisa secara mutlak memenangkan kontestasi politik.

"Jika Ahmad Luthfi - Taj Yasin Maimoen tidak bisa solid dan merangkul Parpol pendukung, kekuatan besar tersebut akan jadi penghalang di internal KIM," terangnya, Senin (2/9/2024).

Dikatakannya, beberapa waktu lalu Ahmad Luthfi - Taj Yasin Maimoen juga didukung oleh Parpol non parlemen.

Hal tersebut membuat dukungan untuk Ahmad Luthfi - Taj Yasin Maimoen bertambah.

Meski demikian, untuk merangkul semua Parpol memerlukan tenaga dan biaya tak sedikit.

"Kuncinya adalah konsolidasi, jika Ahmad Luthfi - Taj Yasin Maimoen bisa melakukan hal tersebut ditambah pendanaan kuat, kemungkinan bisa menang dalam Pilgub," katanya.

Ditambahkan Wahid, kekuatan mesin partai milik PDIP juga jadi ancaman bagi Ahmad Luthfi - Taj Yasin Maimoen.

Apalagi jika mesin partai dan relawan PDIP di akar rumput bergerak secara kompak.

Tak khayal, PDIP dengan Andika Perkasa - Hendrar Prihadi bisa mengguncang KIM dengan Paslon Ahmad Luthfi - Taj Yasin Maimoen.

"Klimaksnya bisa dilihat saat masa kampanye mendatang. Apakah PDIP bisa kompak, atau konsulidasi KIM dengan kekuatannya bisa lebih masif untuk mengusai Jateng," tambahnya. (*)

Berita Terkini