Menariknya, dari hasil usahanya itu, Dini bisa meraup pendapatan sekira Rp3 juta hingga Rp4 juta.
Bahkan, pernah sesekali dia mendapat Rp6 juta dalam satu bulan.
"Itu yang paling ramai, sehari saja bisa dapet Rp400 ribu."
"Sebulan total Rp6 juta," ucap dia.
Bukan melalui aplikasi khusus, Dini Nur Kholisah memanfaatkan jejaring media sosial X untuk menyebarkan jasanya.
Uniknya, dia membuka jasa antar jemput dan jasa titip itu selama 24 jam penuh, sehingga, dirinya harus pandai membagi waktu untuk bekerja di sela menyelesaikan skripsi.
“Selama ada yang booking, pokoknya ready 24 jam."
"Rasanya jelas capek, tapi senangnya itu ketika antar jemput bisa sharing sama pelanggan, dapet teman baru, dan membantu mereka juga," pungkas Dini.
Salah satu pelanggan, Rani mengklaim sering memesan jasa antar jemput yang ditawarkan Dini Nur Kholisah.
Menurut mahasiswa Unnes semester 5 itu menggunakan jasa antar jemput lebih aman dibanding layanan aplikasi online.
"Karena sesama perempuan jadi lebih aman."
"Kalau di jalan bisa ngobrol karena sudah kenal juga, jadi ngerasa lebih safety," ucap Rani.
Biasanya, Rani memesan jasa Dini untuk pergi dari dan atau ke kampus, swalayan, ataupun tempat-tempat lain di tengah Kota Semarang.
"Tapi lebih sering di sekitaran kampus, lumayan banget perbedaannya sama aplikasi online."
"Lumayan sekitaran Unnes cuma Rp5 ribu," pungkas dia. (*)