3. Penularan Seksual
Penularan melalui kontak seksual, terutama di kalangan laki-laki yang berhubungan seksual dengan laki-laki (LSL), menjadi perhatian khusus dalam wabah 2022.
Data menunjukkan bahwa lebih dari 90 persen kasus baru terjadi melalui kontak seksual, yang menyoroti perubahan pola penyebaran penyakit ini di luar wilayah endemis.
Selain itu, risiko penularan dari manusia ke hewan juga perlu diwaspadai, terutama dalam kasus-kasus tertentu di mana hewan peliharaan tertular dari pemiliknya yang terinfeksi Mpox.
4. Epidemiologi Terbaru
Pada 2022, dunia dikejutkan dengan penyebaran Mpox yang cepat ke berbagai negara non-endemik.
Di Indonesia, kasus Mpox mulai dilaporkan dengan lebih serius.
Berdasarkan laporan mingguan terbaru yang mencakup periode dari 21 Juli hingga 3 Agustus 2024, total kasus konfirmasi Mpox di Indonesia mencapai 87 kasus, dengan mayoritas berada di DKI Jakarta.
Meskipun tidak ada penambahan kasus baru atau kematian yang dilaporkan selama periode tersebut, kewaspadaan tetap diperlukan mengingat potensi penyebaran yang masih ada.
5. Tindakan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Fasilitas Kesehatan
Untuk mencegah penyebaran virus monkeypox, terutama di fasilitas kesehatan, tindakan pencegahan yang ketat sangat diperlukan:
Pasien yang dicurigai atau terkonfirmasi terinfeksi harus ditempatkan di kamar tunggal dengan pintu tertutup, dan transportasi pasien di luar kamar harus dibatasi.
Saat dipindahkan, pasien harus menggunakan masker medis yang pas dan menutupi lesi kulit yang terbuka.
Tenaga kesehatan yang merawat pasien monkeypox diwajibkan menggunakan alat pelindung diri (PPE) yang meliputi gaun, sarung tangan, pelindung mata, dan respirator dengan filter N95 atau yang lebih tinggi.
Limbah medis yang terkontaminasi harus dikelola sesuai dengan regulasi yang berlaku.