TRIBUNJATENG.COM, KENDAL - Bahu Jalan pantura Soekarno - Hatta tepatnya di pertigaan Purin Kendal arah Semarang, sempat menjadi jalur empuk pemotor untuk menghindari lampu merah.
Di jalur itu, pemotor bebas menerobos antrean kendaraan yang berhenti di lampu merah.
Maklum, durasi lampu merah yang berada di pertigaan Purin tersebut cukup lama sekitar 2 menitan lebih.
Sementara untuk durasi lampu hijau terbilang singkat, tak sampai 2 menitan.
Ditambah, volume kendaraan yang sering didominasi truk dan mobil besar lain membuat pemotor acapkali tak sabar menunggu.
Apalagi ketika cuaca sedang terik, atau ketika jam pulang dan berangkat kerja.
Hingga akhirnya pemotor nekat menerabas bahu jalan sisi kiri, agar bisa berada di garis depan rambu traffic light meskipun ramai pemotor lain.
Setelah lampu hijau menyala, pemotor akan saling berebut naik ke jalur utama yang terbuat dari cor beton.
Padahal sepanjang bahu jalan terdapat perbedaan ketinggian dengan jalan utama.
Akan tetapi perilaku saling menerobos itu kini tak lagi terlihat, usai terpasang rambu peringatan berupa plang besi dan cor beton pembatas jalan.
Sepanjang bahu jalan itu juga, kini sudah diaspal ulang untuk menghindari kecelakaan terulang.
Pemasangan rambu tambahan dan pengaspalan dilakukan setelah terjadi kecelakaan, yang membuat dua pemotor meninggal dunia di lokasi akibat menerobos melalui bahu jalan yang cukup terjal.
Salah satu pemotor, Agus Rahman mengatakan dirinya kini tak lagi melihat pemotor menerabas bahu jalan di lokasi tersebut.
"Akhir-akhir ini setelah dipasang rambu, saya tidak lagi melihat ada yang nerobos. Saya sering lewat sini soalnya, kalau dulu sebelum dipasang wah itu sering nyempil-nyempil masuk," katanya di lokasi, Senin (16/9/2024).
Menurutnya, adanya pemasangan itu membuat pemotor saat ini menjadi lebih tertib dalam berkendara. Sehingga bisa menurunkan resiko kecelakaan.