TRIBUNJATENG.COM - Wisudawan ini tampaknya tak mau lulus begitu saja.
Ia ingin kenangan dari pak Rektor. Kenangan yang tak main-main, yakni diperkenankan menjadi menantunya.
Lantas apakah Pak Rektor setuju?
Tunggu dulu... ternyata syaratnya beera.
Baca juga: Cerita Otto Hasibuan Napak Tilas Lokasi Kasus Vina Cirebon dan Teteskan Air Mata
Momen menarik mewarnai gelaran wisuda angkatan 106 UIN Alauddin Makassar pada Rabu, 11 September 2024.
Rektor UIN Alauddin Makassar, Hamdan Juhannis berkesempatan berbincang hangat di sela-sela acara bersama wisudawan bernama Muhammad Ali Emir.
Awalnya Hamdan menceritakan beberapa hari sebelum wisuda berlangsung, Emir mengirimkan pesan melalui aplikasi WhatsApp.
Emir dalam pesannya mengaku terinspirasi kisah Hamdan yang tertuang dalam sebuah buku.
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, semoga Bapak Rektor selalu sehat wal afiat."
"Maafkan saya Pak Rektor dianggap lancang mem-WA bapak. Saya Muhammad Ali Emir. Saya pernah membaca buku karya bapak Melawan Takdir yang isinya sangat menginspirasi saya," kata Hamdan membaca pesan dari Emir, dikutip dari kanal YouTube UIN Alauddin Makassar, Senin (16/9/2024).
Masih lewat pesan WA, Emir mengaku kini dirinya sudah lulus sebagai seorang sarjana Bahasa dan Sastra Inggris.
Ia berencana melanjutkan kuliah ke luar negeri.
"Rencana saya mau lanjut S2 ke luar negeri seperti Bapak. Sebelum saya meninggalkan kampus tercinta ini."
"Saya memohon kepada Bapak satu motivasi kunci yang bisa saya pegang selamanya," lanjut Hamdan membacakan isi WA sembari meminta Emir naik ke panggung.
Hamdan dalam kesempatan tersebut memberikan wejangan kepada Emir.
Ia meminta kepada mantan mahasiswanya itu untuk percaya dengan kerja keras.
"Jawaban saya singkat, tolong renungkan dan pegang baik-baik. Motivasi kunci saya percayalah pada kerja keras, jangan percaya kepada keberuntungan," kata Hamdan.
Hamdan kemudian meminta Emir untuk mengulang kata-kata motivasi darinya.
Tanya syarat jadi mantu
Emir diketahui tidak hanya mengirim pesan terkait motivasi.
Pemuda berkacamata ini juga ternyata bertanya bagaimana dan syarat menjadi mantu ke Rektor UIN Alauddin Makassar.
"Saya lihat Bapak punya anak perempuan yang cantik. Jika boleh tau, bagaimana syarat menjadi mantu Bapak," ucap Hamdan lanjut membacakan WA Emir.
Mendengar pesan tersebut, para hadirin acara wisuda dibuat tertawa.
Sementara Hamdan memuji keberanian Emir menanyakan hal tersebut kepadanya.
"Berani juga ini, saya jawab syaratnya sekarang. Ingin jadi menantu saya ada tiga syarat. Kamu harus menjadi seseorang yang bermental pekerja keras.
Kedua kamu harus menjadi lulusan luar negeri. Ketiga yang paling penting saya tanya dulu ke anak saya, apakah dia mau sama kamu," jawab Hamdan.
Dapat kejutan
Percakapan Hamdan dan Emir berlanjut dengan menggunakan bahasa Inggris.
Emir mengaku ingin berkuliah di Universitas Melbourne, kampus nomor satu di Australia.
Mendengar cita-cita tersebut, Hamdan memberikan kejutan kepada Emir.
Ia berjanji akan membantu Emir agar bisa berkuliah ke luar negeri.
"Dalam kesempatan ini saya berjanji untuk membantu Anda mencarikan beasiswa agar Anda bisa studi ke luar negeri," katanya.
Mendengar itu, Emir tampak senang dan bersyukur dengan mengusap wajah dengan kedua tangannya.
Tidak sampai di situ, Hamdan kembali memberikan kejutan.
"Tapi yang saya tidak janji adalah Anda menjadi menantu saya," kata Hamdan.
Emir di akhir obrolan hanya bisa tertawa mendengar jawaban terakhir sang rektor.
Video perbincangan Hamdan dan Emir pada akhirnya viral di media sosial.
Seperti pada unggahan Instagram @mahasiswa.id, video tersebut sudah ditonton lebih dari 38 ribu kali. (Tribunnews.com/Endra)