TRIBUNJATENG.COM, MAGELANG - Muhammadiyah dikabarkan mendapatkan jatah 1 kursi menteri dan 2 wakil menteri di kabinet Prabowo-Gibran.
Hal itu diungkapkan Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti yang menyebut, pihaknya mendapat informasi bahwa ada kader Muhammadiyah yang akan duduk sebagai menteri pada kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Menurutnya, berdasarkan informasi itu, kader Muhammadiyah akan mengisi kursi satu menteri dan dua wakil menteri.
"Saya dapat kabar A1 95 persen, kemungkinan menteri pendidikan dasar dan menengah dipimpin oleh kader persyarikatan Muhammadiyah," kata Mu'ti usai pengajian Maulid Nabi Muhammad Saw di Desa Gunungpring, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Senin (16/9/2024).
Namun demikian, Mu'ti mengaku tak mengetahui sosok kader Muhammadiyah yang sudah disiapkan.
Selain kursi menteri, menurut Mu'ti, kader Muhammadiyah juga akan diberi dua kursi wakil menteri. Namun dia mengaku tak tahu detail terkait itu.
"Yang tahu Allah dan malaikatnya, Pak Prabowo dan Pak Haedar Nashir," jelasnya.
Sebelumnya, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir sempat menemui Menteri Pertahanan sekaligus presiden terpilih Prabowo Subianto di Kementerian Pertahanan, Rabu (4/9/2024).
Mu'ti menyatakan, dalam pertemuan itu Prabowo mendapat saran dari Haedar perihal kondisi Indonesia sekarang dan di masa depan. Perihal jatah kursi kementerian, dia bilang, Haedar tidak bercerita.
Melansir Kompas.com, (24/11/2023), Prabowo sempat menyinggung soal jatah kursi menteri pendidikan untuk Muhammadiyah jika dirinya terpilih menjadi presiden.
Pernyataan tersebut disampaikan dalam dialog publik PP Muhammadiyah dengan capres Prabowo di Universitas Muhammadiyah Surabaya.
"Mudah-mudahan beliau konsisten dengan janji kampanye yang disampaikan di Surabaya," imbuh Mu'ti.
Saat dialog pada November 2023 tersebut, Prabowo menjanjikan kursi menteri untuk Muhammadiyah.
Awalnya, Mu'ti yang saat itu menjadi moderator menanyakan perihal pertemuan terakhirnya dengan Prabowo.
“Waktu saya ketemu Bapak di Jakarta, Bapak menyampaikan kalau menteri pendidikan itu akan diberikan ke Muhammadiyah. Apakah itu masih berlaku?” tanya Mu’ti ke Prabowo.