TRIBUNJATENG.COM, BATANG – Keluhan mengenai mahalnya harga pupuk kembali muncul dari petani kecil di Desa Wonokerso, Kecamatan Tulis, Kabupaten Batang.
Seorang petani bernama Dasikan, yang hanya memiliki lahan seluas seperempat hektare, merasa kesulitan dengan harga pupuk yang mencapai Rp 10 ribu per kilogram.
"Di sini harga pupuk mahal, sekilo Rp 10 ribu, sementara saya hanya punya lahan seperempat hektare," ungkap pria paruh baya itu, Rabu (18/9/2024).
Baca juga: Sarapan Nasi Megono Bareng Petani, Ahmad Luthfi Dengar Keluhan Pupuk Subsidi di Batang
Kedatangan Calon Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, ke desanya memberikan harapan baru bagi Dasikan dan petani lainnya.
Mereka berharap Luthfi dapat membawa perubahan, khususnya dalam distribusi pupuk bersubsidi yang selama ini menjadi kendala.
Dasikan menyatakan bahwa pupuk bersubsidi seharusnya bisa diakses oleh semua petani, tanpa perlu melalui Kartu Tani, yang dianggap sulit diurus dan sering kali tidak memenuhi syarat bagi petani kecil seperti dirinya.
"Proses mengurus Kartu Tani itu lama, dan lahan saya yang kecil tidak memenuhi syarat," keluh Dasikan.
Ia juga menyampaikan harapannya kepada Luthfi, "Saya berdoa Pak Luthfi menang di Pilkada Jateng. Saya ingin Beliau menjadi gubernur," ucapnya penuh optimisme.
Bagi Dasikan, Ahmad Luthfi adalah sosok yang peduli dengan petani dan diyakini mampu memberikan solusi atas masalah pupuk yang mereka hadapi.
Pertemuan singkat ini memberikan kesempatan bagi para petani untuk menyampaikan aspirasi langsung kepada calon pemimpin yang mereka harapkan dapat membawa perubahan nyata.