Lalu, bagaimana kondisi pendidikan miskin di Jateng yang digadang-gadang menjadi pusat perekonomian Pulau Jawa.
Berdasarkan data BPS, persentase penduduk miskin Jateng pada semester I 2024 tembus di angka 10,47 persen.
Angka tersebut menjadikan Jateng menempati posisi ke dua dengan persentase penduduk miskin terbesar di Pulau Jawa.
Posisi pertama dengan persentase penduduk miskin terbesar di Pulau Jawa ada di DIY dengan 10,83 persen disusul Jatim dengan 9,79 persen, Jabar 7,46, Banten 5,84 dan DKI Jakarta dengan 4,30 persen.
Kondisi tersebut membuat masyarakat berteriak lantang menyerukan nasibnya. Masyarakat menganggap menjalani hidup semakin tahun semakin berat.
"Apalagi para pekerja pabrik seperti saya, PHK massal di mana-mana. Kehidupan semakin sulit, tak sesuai dengan statmen pemerintah yang mengatakan perekonomian meningkatkan," kata Agusng Sulistyo (44) warga Kabupaten Kendal, Jumat (20/9/2024).
Agung menilai, regulasi yang dikeluarkan pemerintah tak pernah pro kepada rakyat dan semakin menghimpit masyarakat.
Hal tersebut dikatakan lantaran Agung mengalami perubahan kesejahteraan yang sangat signifikan.
"Mungkin tidak hanya saya, puluhan ribu pekerja pabrik juga mengalami. Kami cemas sewaktu-waktu di PHK. Kalau ekonomi Jateng meningkat harusnya kesejahteraan juga meningkatkan, tapi faktanya 360 persen terbalik," tegasnya.