TRIBUNJATENG.COM, JEPARA - KPU Jepara menggelar rapat pleno terbuka dengan agenda pengundian dan penetapan nomor urut pasangan calon peserta Pilkada Kabupaten Jepara 2024, di Ono Joglo Resort, Senin (23/9) malam.

Pantauan Tribunjateng, kedua paslon KH Nuruddin Amin (Gus Nung) - Mochammad Iqbal dan Witiarso Utomo - M Ibnu Hajar tampak hadir di lokasi beserta dengan masing-masing timnya.

Pengambilan nomor ini dipimpin oleh Ketua KPU Jepara, Ris Andy Kusuma.

Sebelum pengambilan nomor urut, baik Gus Nung-Iqbal maupun Wiwit-Hajar harus mengambil nomor terlebih dahulu untuk memastikan paslon yang akan mengambil nomor urut terlebih dahulu.

Iqbal yang mewakili paslon paslon Gus Nung-Iqbal Bejeu mengambil nomor. Hasilnya, paslon yang diusung PKB dan Partai Nasdem ini mendapatkan nomor 6.

Lalu giliran paslon Wiwit - Hajar. Gus Hajar yang mengambil dan mendapatkan nomor 5.

Secara otomatis karena angkanya lebih kecil, Wiwit - Hajar menjadi paslon yang pertama mengambil nomor urut paslon.

Lalu dilanjutkan Gus Nung - Iqbal Bejeu.

Baca juga: 3 TPS Khusus Pilkada Jepara 2024, Pemilih Santri Hingga Warga Binaan

Baca juga: Relawan Siber Siap Jaga Integritas Pilkada Jepara, Awasi Hoaks dan Kampanye Hitam

Baca juga: KPU Jepara Resmi Tetapkan 919.276 DPT Pilkada Lebih Banyak Dibandingkan Pemilu

Lalu, Ketua KPU Jepara Ris Andy mempersilahkan masing-masing paslon untuk membuka bersama-sama.

Saat dibuka, pasangan Gus Nung-Iqbal Bejeu mendapatkan nomor urut 1.

Sedang Wiwit-Hajar mendapat nomor urut 2.

Gus Nung mengatakan pihaknya tak menyangka bakal mendapat nomor urut sesuai yang diinginkan.

Padahal ia tak memilih secara langsung nomor urut 1.

"Jadi soal nomor urut itu dipilihkan. Karena yang mengambil pertama adalah Witiarso Utomo-Ibnu Hajar. Ternyata sesuai keinginan, nomor 1 itu juara," kata Gus Nung.

 Sementara itu, Witiarso Utomo juga bersyukur mendapat nomor urut sesuai harapan. Ia optimis mampu memenangi gawe Pilkada Jepara 2024.

"Kami ingin proses demokrasi hingga kampanye berjalan dengan santun tanpa merendahkan pihak lain sehingga tercipta kondusivitas daerah," tandasnya. (Ito)