RESENSI BUKU

Inovasi Kunci Sukses Kembangkan UMKM dan Koperasi

Penulis: rustam aji
Editor: Catur waskito Edy
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sampul Buku Summary/Ringkasan INOVASI MEMBENTUK UMKM & KOPERASI MASA DEPAN

Oleh Rustam Aji, Wartawan Tribun Jateng

RESENSI 

Judul Buku: 

Summary/Ringkasan INOVASI MEMBENTUK UMKM & KOPERASI MASA DEPAN

Pengarang: 

Tim Penulis Buku Kompas  

• Yoseptin T. Pratiwi 

• Ika Nurul Syifaa

Penerbit: 

Kementerian Koperasi dan UKM RI

Tahun Terbit: 2024

Cetakan: I

TRIBUNJATENG.COM - Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan Koperasi, ibarat dua sisi mata uang yang tak bisa dipisahkan. Bagaimana tidak, pelaku UMKM sangat membutuhkan kehadiran Koperasi untuk menopang berlangsungnya usaha.

Lewat pinjaman modal dari koperasi, maka UMKM bisa berkembang dengan baik. Pada sisi lain, Koperasi juga tak bisa berkembang dengan baik jika UMKM tak bisa tumbuh karena terkendala modal.

Karena itu, UMKM dan Koperasi merupakan dua usaha berbeda tetapi saling membutuhkan untuk bisa tumbuh secara bersama-sama.

Hanya saja, munculnya pelaku UMKM yang bak jamur di musim hujan, justru membuat repot Koperasi. Jumlah dana terbatas, sementara kebutuhan modal banyak yang diajukan UMKM, seringkali tak mampu memenuhi ekspektasi.

 Akibatnya, pelaku UMKM harus mencari pinjaman ke tempat lain meski menawarkan bunga tinggi. Untuk itu, diperlukan koperasi yang kuat, baik dari sisi modal maupun sumber daya manusia, sehingga Koperasi ke depannya mampu berinovasi menjawab tantangan dunia UMKM yang makin komplek.

Nah, buku “Summary/Ringkasan Inovasi Membentuk UMKM & Koperasi Masa Depan” terbitan Kementerian Koperasi dan UKM RI bisa menjadi bacaan solutif bagi pelaku UMKM maupun pengelola Koperasi yang mau berubah dan maju.

Buku yang ditulis oleh Yoseptin T. Pratiwi dan Ika Nurul Syifaa ini menjelaskan bagaimana sesungguhnya kekuatan UMKM di tanah sebagaimana diungkapkan oleh Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki dalam wawancara khusus dengan penulis buku ini pada 4 Juni 2024. Ada kekhawatiran  Menteri Teten Masduki sebagaimana disampaikan dalam pengantar buku ini, yakni jumlah UMKM kurang lebih 65 juta, dan berkontribusi terhadap PDB kita sebesar 61 persen. UMKM juga menyerap tenaga kerja hingga 97 persen, sebuah angka yang juga sangat besar.

Namun, alih-alih menjadi pemasok bahan baku atau pembuat komponen dari industri besar, UMKM Indonesia justru menjadi penyalur atau penjual produk-produk industri besar.

Warung-warung, pedagang kaki lima, juga pedagang yang berjualan secara live pagi siang sore malam di sosial media sebagian besar menjajakan produk dari industri besar.

 Kondisi yang paradoksal, di satu sisi industri besar itu ‘menghidupi’ UMKM tetapi di sisi lain juga ‘menghabisi’ hidup UMKM yang bergerak di sektor produksi seperti misalnya kopi siap seduh rakyat yang terengah-engah karena gempuran kopi sachet industri besar, atau tenggelamnya minyak goreng kelapa yang banyak diproduksi oleh home industry karena meledaknya minyak goreng sawit skala pabrik pada dekade 80-an.

Pada sisi lain, perubahan iklim dan berbagai bencana alam, selain memberikan efek negatif terhadap UMKM juga berpengaruh terhadap ketahanan pangan. Musim hujan dan kemarau yang tidak lagi datang tepat waktu seperti dulu, membuat para petani sulit memanen hasil yang melimpah.

Petani kakao Jembrana, Bali misalnya, kemarau berkepanjangan pada tahun 2023 memukul pendapatan mereka karena produktivitas tanaman kakao turun drastis.

Selain membeberkan tentang UMKM yang seperti “dianak-tirikan”, buku ini juga menawarkan solusi berupa peran pembiayaan  atau kredit bagi UMKM dan koperasi, dan kemudian bagaimana LPDB atau Lembaga Pengelola Dana Bergulir kini bertransformasi hanya memberikan pembiayaan kepada koperasi. Disertai juga case study untuk melihat bukti empiris di lapangan yang telah tersentuh program ini.

Sedangkan bagian SMESCO membahas konsep serta model bisnis SMESCO. Implementasi program dan implikasi program serta bagaimana SMESCO tidak hanya menyentuh pemasaran produk-produk koperasi dan UMKM tetapi juga menjadi center of excellence.

Untuk itu, buku ini layak menjadi “pegangan” pelaku UMKM dan Koperasi sebagai kunci sukses dalam memecahkan berbagai problematic yang dialami UMKM maupun Koperasi.

Tak sekadar permasalahan modal, namun inovasi juga menjadi elemen penting agar dunia UMKM dan Koperasi bisa berkembang pesat.

Tantangan inovasi harus dijawab dengan kerja-kerja cerdas dan kreatif, mengingat dunia usaha ke depan tantangannya makin beragam dan komplek seiring berkembangnya teknologi. 

Koperasi sebagai soko guru pemberdayaan ekonomi rakyat, sudah saatnya berbenah mengikuti perkembangan teknologi.

Tanpa mau berinovasi lewat teknologi, maka Koperasi akan semakin tergilas dengan bank-bank konvesional yang juga menawarkan modal atau kredit usaha kepada pelaku UMKM. Koperasi yang bersentuhan dan berinteraksi langsung dengan pelaku UMKM, semestinya mampu menjawab kebutuhan pasar. 

Dan, di buku ini juga dipaparkan sejumlah koperasi yang sudah berinovasi dan senapas dengan UMKM. Karena koperasi-koperasi yang ada menjadi bagian “pengayom” UMKM.

Sebagaimana dijelaskan dalam buku ini, setiap tempat tentu memiliki masalah dan kendala masing-masing.

Untuk itu, koperasi, terutama pengurus koperasi harus memiliki ketangkasan (agility) untuk bisa membawa koperasi yang selama ini terstigma jadul dan lamban bisa menjadi organisasi yang responsif dan adaptif terhadap perubahan, terutama dunia bisnis yang sangat dinamis.

Dibutuhkan peran anak-anak muda untuk ikut terjun dalam membangun koperasi agar bisa memahami kebutuhan sesuai eranya. Regenerasi pengurus koperasi mutlak diperlukan agar awal yang baik ini tidak terhenti di jalan. 

Sebagai gambaran bagaimana satu inovasi bisa saling terhubung dengan inovasi lain yang bila diterapkan secara ideal akan berujung pada tercapainya koperasi modern.

Dengan kolaborasi yang melibatkan banyak stakeholder, hal itu juga bisa dilakukan UMKM untuk menghasilkan produk yang berkualitas dalam skala yang besar sehingga UMKM bisa naik kelas. Inovasi-inovasi dalam pemberdayaan koperasi dan UMKM merupakan upaya dari KemenKopUKM di bawah kepemimpinan Menteri Teten Masduki untuk merealisasikan hadirnya 500 koperasi modern pada 2024.

Pastinya, buku “Summary/Ringkasan Inovasi Membentuk UMKM & Koperasi Masa Depan” ini tidak hanya membeberkan fakta-fakta yang ada di dunia UMKM maupun Koperasi. Harapannya, tentu hadirnya buku ini sedikit banyak dapat membantu memberi kontribusi dalam memajukan UMKM dan Koperasi, yang kebanyakan masih dikelola secara konvensional. Inovasi-inovasi yang dicontohkan dalam buku ini juga akan membimbing para pelaku UMK dan Koperasi menciptakan inovasi baru.

Kelebihan dari buku ini adalah penampilannya yang eye catching karena disuguhkan tidak hanya dalam bentuk tulisan, tetapi juga kombinasi tulis, foto, dan infografis. Meski begitu, tetap saja buku ini masih perlu penyempurnaan lagi.

Ibarat peribahasa, Tak Ada Gading yang Tak Retak. Terutama pada layout, yang masih monoton. Bagi pelaku UMKM dan Koperasi yang mengakses buku ini, pasti akan terasa membosankan. Dibutuhkan warna-warna yang cerah serta foto yang lebih banyak lagi untuk ditampilkan.

Dengan pemasangan foto yang lebih banyak dan pemakaian warna yang tepat, akan membuat buku ini menarik untuk dibaca di waktu senggang sehingga mudah tercerna dengan baik oleh pembaca yang sibuk. (*)

RESENSI 
Judul Buku: 
Summary/Ringkasan INOVASI MEMBENTUK UMKM & KOPERASI MASA DEPAN

Pengarang: 
Tim Penulis Buku Kompas  
* Yoseptin T. Pratiwi 
* Ika Nurul Syifaa

Penerbit: 
Kementerian Koperasi dan UKM RI
Tahun Terbit: 2024
Cetakan: I

 

Berita Terkini