TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mengatakan, sudah ada lebih dari 140 perusahaan dari dalam dan luar negeri berkomitmen memasok sapi untuk program makan bergizi gratis Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Menurut dia, terdapat 55 industri sapi perah yang berkomitmen berinvestasi. Sementara itu, untuk industri sapi potong ada sekitar 77 perusahaan.
“Sapi perahnya 55 (industri-Red), kalau yang sapi pedagingnya ada berapa, tadi saya lihat sudah lebih dari 60 itu, sekitar 77-an.
Jadi kalau ditotal mungkin sudah lebih dari 140 perusahaan ya,” katanya, usai rapat koordinasi dengan BUMN Pangan, di kantor Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Selasa (29/10).
Sudaryono menuturkan, 140 perusahaan itu berasal dari dalam dan luar negeri, dengan jumlah pasokan sapinya beragam. “Ada yang impornya banyak, ada yang puluhan ribu, ada juga yang berapa ratus gitu, ada yang cuma 200. Ya kami sesuaikan,” bebernya.
Namun, ia berujar, perusahaan-perusahaan tersebut baru sebatas berkomitmen atau MoU, dan belum kontrak.
“Nah, kami ya harus kejar. Kerjaan kami ini sekarang itu nguber-nguber (mengejar-Red) mereka, ‘eh elu sudah janji, mesti segera realisasi’, gitu,” bebernya.
Sudaryono menyatakan, Kementerian Pertanian siap memfasilitasi perusahaan-perusahaan tersebut.
“Bagaimana mereka mendatangkan sapi, sapinya datang, dipelihara, daging dan susunya tuh ada jaminan penjualan. Intinya kan begitu,” jelasnya.
Sebelumnya, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyebut, setidaknya ada lima investor asing serius menggarap industri sapi perah di Indonesia, dalam rangka mendukung program susu gratis Pemerintahan Prabowo Subianto.
Menurut dia, para investor itu berasal dari Qatar, Brasil, Vietnam hingga Amerika Serikat (AS).
“Itu kelihatannya (mereka-Red) serius. Ada lima pengusaha susu serius (berinvestasi-Red). Ada dari Qatar, Brasil, kemudian kalau tidak salah dari Amerika,” katanya, kepada awak media, di kantor Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Senin (28/10).
Investor tersebut satu diantaranya dari Vietnam yang ingin mengembangkan industri sapi perah di lahan seluas 10.000 hektar di Poso, Sulawesi Tengah.
Kementan berharap investasi itu membawa dampak positif berupa lapangan kerja, penurunan angka pengangguran, serta peningkatan kesejahteraan masyarakat pedesaan di sekitar lokasi.
Selain di Poso, Amran menyatakan, pemerintah juga akan menyiapkan lahan di Kalimantan hingga Papua untuk investor industri sapi perah.