TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Semarang menggagas sistem penyiraman berbasis smart farming untuk mendukung kemudahan dalam program urban farming.
Sistem penyiraman ini hanya membutuhkan modal sekitar Rp 500 ribu.
Kepala Diskominfo Kota Semarang, Soenarto menjelaskan, pengembangan alat ini berlandaskan pemikiran Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu.
Baca juga: Advanta Goes to Campus, Mahasiswa UKSW Dapat Wawasan Baru Soal Smart Farming
Wali kota menginginkan teknologi bisa memberikan kemudahan dan keefektifan urban farming yang digencarkan oleh Pemkot Semarang.
Sebelumnya, wali kota telah mendorong program urban farming di setiap wilayah untuk ketahanan pangan di ibu kota Jawa Tengah.
Hadirnya Smart Farming berbasis internet of things (IoT) akan memudahkan penyiraman melalui smartphone.
"Kita coba kembangkan teknologi untuk memberikan kemudahan dalam pertanian perkotaan atau urban farming yang dikembangkan Pemkot Semarang," jelasnya, Kamis (31/10/2024).
Setelah dilakukan evaluasi terkait program urban farming, Soenarto mengungkapkan, niat masyarakat memulai urban farming sangat luar bagus, termasuk dari modal bibit dan lainnya.
Hanya saja, perawatan dan penyiraman yang dinilai sulit karena harus dilakukan secara rutin agar bisa tumbuh dengan baik.
"Penyiraman ini kadang dianggap sulit, dan menjadi kendala dalam urban farming," ujarnya.
Oleh karena itu, pihaknya membuat Smart Farming berbasis IoT. Pompa air yang digunakan untuk penyiraman ditambahkan sistem aplikasi dan mekanik yang bisa dikendalikan melalui smartphone agar penyiraman tanaman bisa lebih mudah.
"Penyiraman ini meskipun otomatis, masih melibatkan campur tangan manusia untuk menentukan kapan penyiraman dilakukan," jelasnya.
Menurut dia, sistem ini masih terus dikembangkan untuk skala maupun fungsi yang lebih luas, misalnya memantau suhu di Green House untuk penanganan anggrek, dan tanaman lainnya.
"Jadi bisa tahu suhunya berapa, misal terlalu panas bisa dikaji penyiraman," katanya.
Soenarto berencana menguji coba inovasi ini sekaligus diluncurkan di Kebun Bibit milik Dinas Pertanian yang digunakan untuk penanaman bawang merah.