TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Pelaksanaan Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) Jateng 2024 tingkat SD, SMP pada 5-7 November ini menjadi momentum kembali digulirkannya ajang bergengsi tingkat pelajar itu.
Ajang tersebut sempat vakum dari tahun 2020 sampai 2023 karena pandemi Covid-19.
Kepala Bidang Keolahragaan Disporapar Jateng, Suci Baskoro Wati menuturkan, Popda tingkat SD, dan SMP ini terakhir digulirkan pada 2019 lalu.
Setelahnya, hanya tingkat SMA/SMK saja yang dilangsungkan.
Secara keseluruhan, evaluasi pada Popda 2024 ini, Suci mengatakan sejauh ini berjalan lancar, bahkan diikuti 35 kabupaten/kota.
Suci menyebut, animo peserta Popda Jateng 2024 ini sangat tinggi.
"Kami terakhir melaksanakan Popda SD, SMP itu 2019. Baru ini pertama kali lagi. Ini seperti bendungan yang jebol. Anak-anak itu sebenarnya pengen tanding, mereka sudah berlatih dan bertanding tapi tidak ada wadah. Nah di Popda ini mereka bisa berkompetisi," kata Suci, Rabu (6/11/2024) sore.
Dalam perjalanannya, pelaksanaan Popda Jateng 2024 tingkat SD, dan SMP ini, kontingen Kabupaten Wonogiri justru ditolak karena kesalahan prosedural pendaftaran atlet dan staff.
Terkait dengan peristiwa gagalnya atlet Wonogiri tampil di Popda Jateng yang sedang ramai dibicarakan, Suci mengaku ikut menyayangkan. Dia berharap kontingen Wonogiri ke depan akan lebih tertib lagi administrasinya sehingga hal-hal yang tidak diinginkan tidak terjadi lagi.
''Saya berharap ke depan semua kabupaten/kota bisa tertib. Sekarang ini sudah serba IT, masa kita mau mundur lagi. Kita menganalogikan seperti anak mendaftar sekolah. Kalau step atau tahapan ini sudah dilewati sudah tidak bisa mundur lagi,'' katanya.
Sebagai jalan keluar, Disporapar Jateng tetap mengikutkan kontingen Wonogiri tampil di Popda 2024 ini namun masuk dalam kategori eksibisi. Mereka tidak berhak meraih medali Popda 2024 ini.