TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Ketersediaan pangan menjadi perhatian utama di tahun politik, terutama dalam menjamin keamanan stok pangan untuk kondisi darurat.
Namun, temuan dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Provinsi Jateng mengungkapkan adanya selisih data pada stock opname Cadangan Pangan Provinsi (CPP) di Gudang Cadangan Pangan Desa Krincing, Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang.
Masalah tersebut terungkap saat Komisi B DPRD Jateng meninjau gudang CPP beberapa waktu lalu.
Dari hasil temuan tersebut Sekretaris Komisi B, Sholeha Kurniawati, mengatakan terdapat perbedaan sebesar 171 kilogram gabah dan nilai keuangan sekitar Rp 14 juta dalam laporan stock opname.
"Ketahanan pangan menjadi isu utama di tahun politik. Data yang tidak sinkron seperti ini harus segera diatasi, apalagi jika nanti terjadi bencana," tegasnya, Minggu (17/11/2024).
Menanggapi temuan itu, Kabid Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Dispanhan Jateng, Sri Broto Rini, mengakui adanya kendala dalam pengelolaan data.
Dikatakannya sinkronisasi data masih terganggu karena belum ada SOP yang jelas dalam penanganan gudang.
"Selain itu, kondisi gudang masih dalam proses penataan, sehingga mempengaruhi akurasi perhitungan," paparnya.
Saat ini, gudang tersebut memiliki stok gabah sebanyak 319 ton dan beras 10,9 ton.
Selain itu, sebanyak 871 bungkus mi mocaf berbahan tepung singkong telah diedarkan ke masyarakat.
Meski demikian, produksi kedelai masih menjadi tantangan besar dengan stok yang hanya mencapai 8 ton di tingkat produsen.