Pilkada Jateng 2024

Sejumlah Paslon Yang "Diendorse" Unggul Quick Count, Ini Kata Jokowi

Penulis: Agus Iswadi
Editor: raka f pujangga
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Ketujuh RI, Joko Widodo. 

TRIBUNJATENG.COM, SOLO - Presiden Ketujuh RI, Joko Widodo (Jokowi) angkat bicara soal sejumlah pasangan calon kepala daerah yang diendorsenya unggul dalam quick count atau hitung cepat Pilkada Serentak 2024.

Seperti diketahui bersama, sejumlah paslon yang unggul quick count terlihat mengunjungi kediaman Jokowi usai pemungutan dan penghitungan suara Pilkada Serentak 2024 seperti Paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Jateng, Ahmad Luthfi dan Taj Yasin Maimoen, Paslon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Solo, Respati Ardi dan Astrid Widayani.

Terbaru, Cagub dari Kalimantan Timur, Rudy Mas'ud didampingi istri turut mengunjungi kediaman Jokowi di Sumber Kecamatan Banjarsari Kota Solo, Selasa (3/12/2024) siang.

Baca juga: Cagub Kaltim Rudy Masud Silaturahmi ke Jokowi: Minta Nasihat Percepatan Pembangunan IKN

Saat disinggung soal sejumlah paslon yang diendorse unggul quick count, Jokowi menyampaikan, hal tersebut bukan karena faktor endorse semata tapi juga kerja keras paslon dalam melakukan konsolidasi politik untuk memenangkan kontestasi di masing-masing daerah.

"Ya saya tidak ngapa-ngapain kebetulan saja yang diendorse menang seperti pak Rudy Kalimantan Timur," katanya kepada wartawan, Selasa siang.

Tercatat ada 84 paslon kepala daerah yang mendapatkan endorse dari Jokowi.

Dari jumlah tersebut, ada beberapa yang silaturahmi ke rumah dan menghubungi via telepon pasca pemungutan dan penghitungan suara.

"Saya terbuka dengan siapapun, kalau ada yang menang bukan karena endorse tapi karena beliau-beliau berkerja keras, mengkonsolidasi politik di daerah masing-masing, bisa mendekati komunikasi baik dengan masyarakat dan diterima. Bukan karena saya, saya bisa siapa sih," terangnya.

Saat ditanya paslon kepala daerah di Kota Solo dan Jateng yang unggul pada Pilkada, terang Jokowi, hal tersebut dikarenakan calonnya bukan karena faktor dirinya.

"Saya bisa ngapain, saya tidak bisa ngapa-ngapain. Dan karena memang penerimaan rakyat dan masyarakat itu baik. Saya sekali lagi, saya bisa ngapain, nggak bisa ngapa-ngapain, " imbuhnya.

Baca juga: Alasan Serius PDIP Pecat Effendi Simbolon: Diam-diam Berkomunikasi dengan Jokowi Persoalan Pilkada

Sementara itu saat disinggung soal hasil sementara Pilkada DKI Jakarta yang mana sosok Ridwan Kamil berada di bawah Pramono Anung, Presiden Ketujuh RI itu menerangkan bahwa dalam kompetisi pasti ada yang menang dan kalah.

"Yang namanya kompetisi, namanya pemilihan gubernur, pemilihan bupati, pemilihan wali kota, ada yang menang dan pasti ada yang kalah. Biasa dalam politik pun juga seperti itu, sekali lagi saya ulang-ulang yang menang tetap rendah hati, yang kalah juga kedepan masih ada lima tahun lagi ada kesempatan untuk ikut berkonsentasi lagi," jelasnya.

Dia menambahkan, ada banyak faktor yang menyebabkan paslon dapat menang dan kalah dalam pilkada. (Ais)

Berita Terkini