Berita Semarang

Buntut Aipda Robig Tembak Pelajar, Polda Jateng Bakal Evaluasi Kepemilikan Senpi Anggota

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tampang Aipda Robig Zaenudin (38) yang menembak mati pelajar SMK Negeri 4 Semarang GRO karena dituding gangster di Kota Semarang, Rabu (27/11/2024).

TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG -- Polda Jawa Tengah bakal melakukan evaluasi kepemilikan senjata api bagi seluruh anggotanya.

Kebijakan ini diambil buntut dari kasus Anggota Satuan Reserse Narkoba Polrestabes Semarang Aipda Rubig Zaenudin terjerat kasus penembakan terhadap tiga pelajar SMK N 4 Semarang dengan menghadangnya di Jalan Candi Penataran Raya, Ngaliyan, Kota Semarang, Minggu (24/11/2024) pukul 00.19 WIB.

Ketiga korban meliputi GRO (17) AD  (17) dan SA (16). GRO meninggal dunia karena ditembak dipinggul tembus usus, dua korban lainnya SA alami luka tembak di tangan dan AD di dada. 

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Jawa Tengah Kombes Pol Artanto mengaku, kasus Aipda Robig tembak pelajar berdampak pada kebijakan pimpinan soal evaluasi kepemilikan senjata api bagi anggota polisi. "Kami tinggal menunggu informasi lanjutan saja," terangnya, di Mapolda Jateng, Rabu (4/12/2024).

Dia belum bisa memastikan bagian mana yang akan dievaluasi. Hanya saja, sejauh ini proses kepemilikan senjata api bagi anggota Polri harus melalui serangkaian tes.

Berbagai tes yang dilakukan di antaranya penilaian dari pimpinan, tes psikologi, pelatihan menembak, pemeriksaan terhadap lingkungan dan rekan kerja.

"Prosedurnya cukup banyak yang harus dilalui teman-teman yang memegang senjata organik di kepolisian," katanya.
Ketika disinggung apakah Aipda Robig lulus tersebut, Artanto mengiyakan. "Tentunya (Aipda R lolos seleksi) kalau sudah punya senjata api berarti punya rekam jejak yang bagus," klaim Artanto.

Artanto menyebut, pistol yang dipakai Aipda Robig berjenis pistol CDF Revolver dengan peluru sebanyak 6 butir. "Pistol ini umum digunakan anggota kepolisian," katanya.

Artanto mengklaim, seluruh anggota polisi yang pegang senjata api pada prinsipnya sudah memiliki kemampuan menembak dan lolos seleksi. 

"Nah ini yang perlu dilakukan update dan pelatihan supaya mereka terampil dalam pengunaan senjata," katanya. (Iwn)

Baca juga: Ragam Promo & Program Liburan Akhir Tahun di Harris Sentraland Semarang

Baca juga: Lutesha Ungkap Tantangan Syuting Cinta Tak Seindah Drama Korea

Baca juga: Profil Arief-Sri Setyorini Paslon Unggul Quick Count Atas Abu Nafi-Andika dalam Pilbup Blora 2024

Baca juga: Kapolrestabes Semarang Tak Konsisten Beri Keterangan soal Kasus Gamma, Polda : Ralat Kan Boleh

Berita Terkini