"Ketika ada letusan mohon masyarakat untuk menjauh dari lokasi, dan menjauh dari mata angin, karena gas bergerak mengikuti arah mata angin, jangan lupa kalau di lokasi siapkan handuk, atau masker lalu dibasahi dengan air,"
"Tetapi kami mengimbau agar masyarakat tidak beraktivitas di area lokasi Oro-oro Kesongo," paparnya.
Sebelumnya diberitakan, salah seorang warga setempat, Lasno (48) sempat menyaksikan detik-detik Kawah Oro-oro Kesongo di Desa Gabusan, Kecamatan Jati, Kabupaten Blora, meletus, Selasa (3/12/2024) pagi.
Selain menyemburkan lumpur, letusan Kawah Oro-oro Kesongo itu juga mengeluarkan gas beracun.
Sekitar pukul 06.30 WIB, Lasno sedang bersiap-siap membuka warung. Lokasi warungnya berjarak sekitar 1 Kilometer dari lokasi letusan Kawah Oro-oro Kesongo.
Lasno mengatakan letusan Oro-oro Kesongo itu, menyemburkan lumpur setinggi sekira 20 meter.
Saat meletus suaranya duorrrrr gitu. Untuk jumlah letusan hari ini itu tadi ada beberapa kali letusan ya. Tadi juga mengeluarkan gas beracun," katanya, kepada Tribunjateng.
Bahkan, saat terjadi letusan, Lasno sempat menghirup gas beracun tersebut.
Hal itu sempat membuat napasnya sesak. Kemudian Lasno langsung mundur mencari jarak aman, agar tidak menghirup gas beracun itu.
"Ini termasuk peringatan siaga, kalau mendekat jangan sampai menghirup gas nya. Tapi tadi gasnya tercium sampai sini (warung). Karena napas saya agak sesak, saya mundur," jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, Kawah Oro-oro Kesongo di Desa Gabusan, Kecamatan Jati, Kabupaten Blora, meletus, Selasa (3/12/2024) pagi.
Selain menyemburkan lumpur, letusan Kawah Oro-oro Kesongo itu juga mengeluarkan gas beracun.
Lokasi Kawah Oro-oro Kesongo berada di antara perbatasan Kabupaten Blora dengan Kabupaten Grobogan.
Yakni, sebagian berada di wilayah Kecamatan Jati, Blora, sebagian lagi berada di wilayah Sulursari, Grobogan.
Kapolsek Jati, AKP Sugiman, mengatakan peristiwa Oro-oro Kesongo meletus sudah terjadi sejak Sabtu (30/12/2024), dengan 3 kali letusan.