Berita Internasional

Laporan PBB Sebut Ada 20.000 Jenazah Tak Dikenal Disimpan di Bandara Bogota

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi jenazah

TRIBUNJATENG.COM, BOGOTA - Jumat (6/12/2024), pihak berwenang Kolombia membantah laporan PBB yang mengeklaim jenazah 20.000 orang dihilangkan secara paksa selama beberapa dekade.

Laporan itu menyebut jenazah korban konflik disimpan di bandara internasional Bogota Kolombia.

Pada Kamis, Komite PBB untuk Penghilangan Paksa menyatakan, ribuan jenazah tak dikenal tergeletak di pemakaman atau fasilitas penyimpanan yang dikelola dengan buruk, dengan mengutip "sebuah hanggar di bandara Bogota tempat sekitar 20.000 jenazah tak dikenal saat ini disimpan".

Baca juga: PM Malaysia Anwar Ibrahim Ikut Komentar Terkait Video Viral Gus Miftah Hina Penjual Es Teh

Wali Kota Bogota Carlos Fernando Galan membantah laporan tersebut, yang menyusul kunjungan delegasi PBB ke Kolombia, dan meminta PBB untuk membuktikan klaimnya.

Isabelita Mercado, penasihat senior perdamaian dan rekonsiliasi di balai kota Bogota, mengatakan kepada stasiun W, pemakaman kota itu menyimpan jenazah sekitar 5.500 orang hilang tak dikenal atau orang-orang yang telah diidentifikasi tetapi jenazahnya belum diklaim.


PBB mengatakan laporannya didasarkan pada informasi yang diterimanya dari otoritas setempat tetapi tidak menyebutkan otoritas mana, dikutip dari AFP pada Sabtu (7/12/2024).

Utusan khusus PBB untuk Kolombia, Carlos Ruiz Massieu, juga mempertanyakan laporan tersebut.

Ia mengatakan kepada saluran berita Noticias Caracol bahwa penulisnya tidak mewakili entitas Perserikatan Bangsa-Bangsa mana pun.

Maka dari itu, ia meminta mereka untuk mengklarifikasi laporan tersebut dan memperbaikinya.

Unit Pencarian Orang yang Dilaporkan Hilang, yang bertugas menemukan dan mengidentifikasi ribuan orang yang menghilang selama enam dekade konflik juga memberikan komentar.

Menurutnya, mereka tidak memiliki informasi tentang keberadaan lokasi forensik yang penting di dekat bandara.

Organisasi tersebut telah menghitung lebih dari 104.000 orang yang hilang selama konflik antara pasukan keamanan, gerilyawan, paramiliter, dan kartel narkoba yang dimulai pada 1960-an.

Kelompok gerilya terbesar, FARC, meletakkan senjata setelah menandatangani kesepakatan damai pada 2016 tetapi segelintir kelompok bersenjata tetap aktif di negara tersebut. (*)

 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "PBB Klaim 20.000 Jenazah Disimpan di Bandara Bogota, Kolombia Membantahnya"

Baca juga: Masih Kenakan Gaun Pengantin, Mempelai Wanita Tewas Ditabrak Pengemudi Mabuk

Berita Terkini