TRIBUNJATENG.COM, VATIKAN - 5P Global Movement, sebuah inisiatif yang bertujuan menciptakan dunia yang lebih inklusif, harmonis dan berkelanjutan akhirnya menghadiri Human Economic Forum yang digelar di Vatikan.
Forum yang menghadirkan pemimpin global, perwakilan pemerintah, dan organisasi internasional tersebut mendiskusikan kemajuan ekonomi yang tidak mengorbankan nilai kemanusiaan dan keberlanjutan.
Kesempatan ini sekaligus menjadi platform untuk mengintegrasikan teknologi, ekonomi dan sosial dalam solusi yang inklusif dan berkeadilan.
Co-Founder 5P Global Movement, Arsjad Rasjid, menyampaikan peran penting 5P dalam mendukung agenda forum ini.
“5P berdiri di atas lima pilar utama, yakni Peace, Prosperity, People, Planet dan Partnership. Melalui partisipasi di Human Economic Forum, kami menegaskan komitmen untuk mendorong kolaborasi global demi menciptakan ekosistem ekonomi yang berkelanjutan dan berbasis pada nilai-nilai kemanusiaan,” ujar Arsjad dalam keterangan tertulis, Jumat (13/12).
Forum ini diwarnai oleh berbagai agenda penting, termasuk audiensi dengan Paus Fransiskus yang secara simbolis menyalakan lilin SDGs untuk tujuan perdamaian, keadilan dan institusi yang kuat, sebagai seruan untuk dunia yang lebih damai dan adil. Selain itu, diluncurkan juga rancangan dokumen Social Taxonomy yang akan diajukan ke Uni Eropa untuk melengkapi Green Deal.
Forum ini turut mengingatkan pada Istiqlal Declaration yang baru-baru ini ditandatangani oleh Paus Fransiskus dan Imam Besar Masjid Istiqlal di Indonesia.
Dalam deklarasi tersebut, kedua pemimpin agama sepakat bahwa dunia tengah menghadapi dua krisis besar, termasuk dehumanisasi yang tercermin dalam semakin melemahnya penghormatan terhadap Hak Asasi Manusia (HAM), terutama hak anak yang semakin terpinggirkan. (kps/Tribunnews)
Baca juga: Alasan PDIP Pecat Jokowi: Dianggap Menyalahgunakan Kekuasaan
Baca juga: Militer Ukraina Klaim 30 Tentara Korea Utara Tewas dan Terluka di Kursk Rusia
Baca juga: Indonesia Belum Ambil Sikap Terkait Pemerintahan Baru Suriah