TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN - Bupati Semarang, Ngesti Nugraha bakal melakukan sinkronisasi program unggulannya dengan penyusunan APBDesa pada 2025.
Sinkronisasi tersebut berfungsi untuk memprioritaskan penggunaan Dana Desa untuk beberapa program prioritas Kabupaten Semarang.
Ngesti mengungkapkan, sektor kesehatan menjadi satu hal yang menjadi prioritas, contohnya percepatan penurunan angka stunting.
Baca juga: Penampakan Kabel Fiber Optik Semrawut di Semarang, DPRD Desak Pemkot Lakukan Penataan
Baca juga: Gilbert Agius Petik Pelajaran Berharga dari PSS Sleman, Semangat Juang untuk Kalahkan PSIS Semarang
“Ini harus terus dilakukan pada tahun-tahun mendatang, termasuk penyediaan pemberian makanan tambahan bagi balita dan ibu hamil kekurangan energi, insentif kader posyandu, insentif kader TBC, dan lain-lain,” kata Ngesti Nugraha, Rabu (18/12/2024).
Program kerja Bupati Semarang yang terpilih pada Pilkada 2024 tersebut juga meliputi percepatan untuk eliminasi tuberkulosis, peningkatan ketahanan pangan nabati dan hewani untuk perbaikan gizi masyarakat.
Ngesti berharap, nantinya terdapat penyisiran warga-warga yang belum terdaftar dalam program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), sehingga mendukung optimalisasi di sektor kesehatan.
Selain sektor kesehatan, Ngesti Nugraha menegaskan bahwa kepedulian terhadap perempuan dan anak juga menjadi satu program prioritasnya.
Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kabupaten Semarang secara resmi juga telah mencanangkan Program Desa/Kelurahan Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPA).
Menurut Ngesti, tujuannya untuk memastikan pemenuhan hak perempuan dan anak bisa terpenuhi.
Dia berpesan bahwa pemerintah desa atau kelurahan nantinya dapat mengupayakan perlindungan hukum bagi perempuan dan anak agar lebih berdaya guna, dapat mengurangi angka kemiskinan, serta ketimpangan gender.
Baca juga: Daftar 10 Kuliner Khas Kota Semarang yang Wajib Dicoba Saat Berlibur Natal dan Tahun Baru
Baca juga: Rayakan Tahun Baru 2025 dengan "Jungle Wild Night" di Oak Tree Emerald Semarang
"Sehingga mewujudkan desa atau kelurahan yang berkeadilan sosial, juga membuat desa sebagai desa ramah anak dan perempuan,“ kata dia.
Di sektor ketenagakerjaan, lanjut Ngesti, seluruh pemerintah desa di Kabupaten Semarang akan meningkatkan kepesertaan BPJamsostek secara optimal melalui Kamar Lindung.
Sehingga pengoptimalan tersebut tak hanya pada kalangan pegawai negeri, namun juga warga lainnya.
“Kami ingin perlindungan terhadap para pekerja rentan yang ada di desa dapat lebih maksimal lagi," lanjut dia.
Terkait penanganan bencana, Ngesti juga menginginkan adanya pendataan satu data desa di mana terdapat sinkronisasi soal penyediaan anggaran untuk mitigasi bencana alam dengan melibatkan peran Satlinmas.