Berita Makassar

Andi Cetak Uang Palsu untuk Bekal Pilkada, Polda Sulsel Sebut Uang Palsu Capai Triliunan Rupiah

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penampakan barang bukti sindikat uang palsu UIN Alauddin Makassar

Para tersangka diamankan di berbagai lokasi di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat.

Barang bukti yang berhasil diamankan mencakup ratusan lembar uang palsu, alat cetak, kertas khusus, dan tinta yang digunakan untuk memproduksi uang dengan kualitas yang sulit dibedakan dari uang asli.

Bahkan, hasil cetakan mereka disebut mampu lolos pemeriksaan alat pendeteksi seperti X-Ray.

“Mesin cetak dan bahan-bahan lain seperti tinta dan kertas didatangkan langsung dari China. Mesin ini dibeli di Surabaya dengan harga yang sangat tinggi,” tambah Yudhiawan.

Bekal Pilkada

Andi Ibrahim pelaku utama pencetakan uang palsu saat ini menjawab sebagai Kepala Perpustakaan UIN Alauddin Makassar.

Polda Sulsel mengungkap Andi Ibrahim mencetak uang palsu untuk maju Pilkada Barru 2024.

Andi Ibrahim adalah dosen PNS UIN Alauddin Makassar. Ia pernah menjabat Wakil Dekan I bidang akademik.

Mimpi Andi Ibrahim maju Pilkada Barru 2024 pupus karena tidak dilirik partai politik manapun. Padahal Andi Ibrahim kadung membeli mesin pencetak uang palsu senilai Rp600 juta.

"Tersangka (Andi Ibrahim) mengajukan proposal pendanaan Pilkada di Barru tapi Alhamdulillah tidak jadi," kata

Kapolda Sulsel Irjen Pol Yudhiawan Wibisono dalam jumpa pers di Mapolres Gowa, Jl Syamsuddin Tunru, Kecamatan Somba Opu, Gowa, Kamis (19/12/2024) siang.

Yudhi mengutarakan rencana pilkada itu sambil menunjukkan proposal Andi Ibrahim.

Proposal itu bergambar Andi Ibrahim mengenakan jas tutup dan songkok recca.

Batalnya Andi Ibrahim maju pada Pilkada 2024, kata Yudhi, karena tidak ada partai yang meliriknya.

"Jadi dana ini, uang yang dicetak, akan dipakai untuk itu, tapi tidak jadi, tidak ada partai yang mengusungnya," terang Yudhi.

Halaman
123

Berita Terkini