Berita Regional

Peran 17 Tersangka Sindikat Uang Palsu Yang Beroperasi Sejak 2010, Ada Pegawai Bank Hingga ASN

Editor: raka f pujangga
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tersangka sindikat uang palsu di dalam kampus UIN Alauddin, Makassar berikut barang buktinya.

TRIBUNJATENG.COM - Sedikitnya 17 orang telah resmi menjadi tersangka peredaran uang palsu yang pabriknya berada di Perpustakaan UIN Alauddin, Makassar. 

Setiap orang memiliki perannya masing-masing dan latar belakangnya pekerjaan yang berbeda-beda.

Selain itu terungkap, ternyata Andi Ibrahim memiliki investor yang mendanai pabrik uang palsu yang telah berproduksi sejak tahun 2010. 

Baca juga: Andi Cetak Uang Palsu untuk Bekal Pilkada, Polda Sulsel Sebut Uang Palsu Capai Triliunan Rupiah

Investor ini adalah seorang pengusaha top asal Makassar berinisial ASS.   

Nama ASS diungkap Kapolda Sulsel Irjen Pol Yudhiawan Wibisono saat konferensi pers di Mapolres Gowa Jl Syamsuddin Tunru, Kecamatan Somba Opu, Gowa, Sulawesi Selatan, Kamis (19/12/2024).

Irjen Yudhiawan Wibisono mengatakan ASS yang membiayai pembelian bahan baku produksi.

Yudhiawan Wibisono menjelaskan sebelum mesin pencetak uang palsu di Kampus UIN ditemukan, polisi lebih dahulu mendatangi rumah milik ASS di Jl Sunu 3, Kota Makassar.

"Kalau kita lihat dari TKP buat cetak uang palsu, jadi di rumah saudara ASS Jl Sunu, Kota Makassar. Kemudian juga ada di Jl Yasin Limpo (UINAM), Gowa," kata Irjen Pol Yudhiawan, dikutip Tribun-Timur.com.

Lanjut Yudhi, mulanya produksi uang palsu tersebut berlangsung di rumah ASS, di Jl Sunu 3, Kota Makassar.

"Awal pertama ditemukan di Jl Sunu Makassar, karena sudah mulai membutuhkan jumlah yang lebih besar maka mereka membutuhkan alat yang lebih besar. Jadi, tadinya menggunakan alat kecil," sebutnya.

Alat yang ditemukan dalam Perpustakaan UIN Alauddin, kata Yudhi, dibeli ASS seharga Rp 600 juta.

Mesin cetak uang palsu yang diperkirakan berbobot dua ton itu, didatangkan langsung dari China lewat Surabaya.

"Alat besar itu senilai Rp600 juta di beli di Surabaya namun di pesan dari Cina, alat itu dimasukkan salah satu tersangka inisial AI ke dalam salah satu kampus di Gowa," bebernya.

Polisi telah menetapkan 17 tersangka sindikat uang palsu di UIN.

Yudhiawan Wibisono mengatakan dalam kasus itu, ada tiga sosok yang mempunyai peran sentral. 

Halaman
1234

Berita Terkini