"Kemudian sarapan yang dibawa anak saya ditaruh di gagang pintu," terang putri pertama S, Ihda Masfiyah (47) kepada Tribunjateng.com, Senin (23/12/2024).
Kecurigaan Tetangga S dan R
Tetangga S sempat menaruh curiga lantaran S dan R sejak pagi hingga siang hari belum terlihat keluar rumah.
Sedangkan nasi sarapan masih menggantung di gagang pintu, juga lampu teras rumah masih menyala.
Warga sekitar pun menghubungi Ihda selaku salah satu anak S untuk mengecek kondisi orangtuanya di dalam rumah yang terkunci.
"Sarapan yang dibawa anak saya tidak diambil, rumah masih terkunci, tidak ada yang melihat keluar, (pintu) digedor-gedor tidak ada jawaban."
"Akhirnya jendela samping didobrak (buka paksa) sekira pukul 13.30 untuk mengecek apa yang terjadi di dalam rumah," lanjut dia.
Setelah dicek, Ihda syok lantaran ayahnya S ditemukan terkapar sudah tidak bernyawa di ruang tengah.
Sedangkan ibunya R juga ditemukan meninggal di dalam kamar.
Dia sempat tidak percaya jika orangtuanya meninggal bersamaan tanpa diketahui penyebabnya.
Padahal, lanjutnya, Ihda masih bertemu dengan ayahnya pada Minggu (22/12/2024) pagi sebelum kejadian.
Kala itu ayahnya dinilai masih dalam keadaan sehat dan bugar ketika bermain dengan cucunya dan pergi ke sawah.
Namun S dan R justru ditemukan dalam keadaan meninggal pada Senin (23/12/2024) siang.
"Ketemu terakhir sama bapak pada Minggu pagi, (dia) nungguin sikecil (cucu), kemudian agak siang ke sawah."
"Jadi tidak menyangka saja kalau bapak dan ibu sudah meninggal."
"Kaget soalnya ketemu terakhir Minggu masih sehat-sehat saja," jelas dia.
Baca juga: Kecelakaan Beruntun Libatkan Empat Kendaraan di Jalan Lingkar Kudus
Baca juga: Geger Pasutri Kudus Ditemukan Tewas di Ruang Terpisah, Warga Curiga Sejak Pagi Tidak Keluar Rumah
Dikenal Dekat dengan Anak Pertama
Ihda menyebut bahwa hubungannya dengan ayahanda S cukup dekat.
Bahkan, ketika dia bekerja di Semarang, diminta untuk kembali ke Kudus dan mencari pekerjaan di Kudus agar bisa lebih dekat dengan orangtua.
Ihda tidak mengenal banyak sosok ibu sambungnya lantaran sudah sibuk dengan kerjaan dan urusan keluarga sendiri.
Meski dia dekat dengan ayahnya, namun S tidak pernah cerita apakah pernah terjadi cekcok antara S dan istrinya R.
Hanya saja, ayahnya pernah berkata kepada Ihda bahwa ibu sambungnya memiliki sifat yang cukup keras.
"Kalau cekcok sepertinya tidak pernah dengar, baik-baik saja meskipun ibu kata bapak agak keras."
"Kalau dengan orang lain, tetangga, teman, saya kurang paham," ucapnya.
Keponakan S, Agung Setiadi menambahkan bahwa dirinya baru mendapatkan kabar jika S dan R ditemukan meninggal sekira pukul 16.00.
Setahu dia, S dan R hanya tinggal berdua menjalani kegiatan sehari-hari berdua.
Sementara dua anaknya sudah berumahtangga dan tinggal terpisah.
"Saya sampai di lokasi rumah duka sudah banyak orang sekira pukul 16.00," lanjut dia.
Jajaran Inafis dan Satreskrim Polres Kudus melakukan olah TKP di rumah duka hingga pukul 17.20.
Selanjutanya jasad S dan R dibawa ke RSUD dr Loekmono Hadi Kudus untuk dilakukan autopsi.
Kasatreskrim Polres Kudus, AKP Danail Arifin mengungkapkan bahwa S dan R ditemukan warga dalam kondisi sudah meninggal.
Jajarannya sudah melakukan olah TKP untuk mencari bukti-bukti di lokasi kejadian.
"Kami dapat laporan penemuan jasad, selanjutnya kami lakukan olah TKP."
"Saat ini masih kami dalami apa penyebab kematian S dan R," tuturnya. (*)
Baca juga: Rumor Alfeandra Dewangga Hengkang Paruh Musim Ini ke Persija Jakarta, Begini Kata Bos PSIS Semarang
Baca juga: Romo Dhani Maknai Perayaan Natal di Gereja Katedral Semarang Penuh Damai dan Kebahagiaan
Baca juga: Membanggakan! Tim Safin Pati U12 Kampiun Piala Liga Anak Indonesia 2024
Baca juga: Kilang Cilacap Gelar Apel Pasukan, Pastikan Keamanan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025