Sungai ini terhubung dengan saluran Wiyung dan Babatan.
Tim pencari mengerahkan enam perahu karet untuk menyisir lokasi tersebut.
"Kami bersama Basarnas, kami memperluas pencarian ke Jalan Wiyung dan ke titik lokasi Kali Makmur," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Surabaya, Agus Hebi Djuniantoro.
4. Kendala Pencarian: Eceng Gondok dan Lumpur Tebal
Pencarian menghadapi kendala besar, seperti tumpukan eceng gondok di permukaan sungai dan lumpur tebal di dasar sungai.
Alat berat dari BPBD Surabaya digunakan untuk membersihkan eceng gondok, sementara metode estafet diterapkan untuk penyisiran lokasi.
"Kami melakukan pembersihan eceng gondok terlebih dahulu. Sementara masih belum terlihat untuk korbannya," katanya.
Selain eceng gondok, kendala petugas ada pada penyisiran di box culvert.
Penyisiran saluran tertutup akan dilakukan setelah menuntaskan proses pencarian di Kali Makmur.
"Ini belum kami lakukan penyisiran ke arah Wiyung. Karena, merupakan saluran tertutup. Setelah di sini, kami akan ke arah Wiyung," katanya.
Apabila hujan datang, pencairan akan dihentikan sementara karena potensi arus sangat deras.
"Sehingga, kami tidak merekomendasikan untuk proses pencarian," katanya.
"Biasanya kalau sudah 24 jam, korban akan mengapung. Namun ini belum terlihat karena juga adanya eceng gondok," kata Hebi.
5. Upaya Penyelamatan Dibantu Teknologi Drone
Untuk memaksimalkan pencarian, dua unit drone diterjunkan guna memantau area yang sulit dijangkau.