"Ukurannya masing-masing lapak atau kios minimal sama dengan ukuran sebelumnya yaitu 2x1,8 meter," harapnya.
Baca juga: Festival Sepakbola Anak 2024 Digelar di Kudus, Ajang Pencarian Atlet Belia Jawa Tengah
Baca juga: Kajian Sejarah Sunan Kudus Jadi Dasar Usulan Revisi Perda Hari Jadi Kudus, Wacana Museum Digelorakan
Penjabat Bupati Kudus, M Hasan Chabibie menerangkan, upaya maksimal sudah dilakukan Pemkab Kudus dalam rangka percepatan penanganan Pasar Babe yang terbakar.
Pembangunan tahap pertama sudah dikerjakan dan rampung di akhir Desember 2024, meski sebelumnya sempat molor lantaran proses pembangunan menunggu hasil Labfor Polda Jateng.
Kata dia, pembangunan ulang Pasar Babe tahap pertama baru sebatas pembangunan los pasar.
Sedangkan sekat kios belum masuk dalam anggaran 2024.
"Kebakaran Pasar Babe ini musibah yang tidak bisa dihindarkan."
"Yang jelas Pemkab Kudus merespon cepat dengan melakukan pembangunan ulang dalam dua tahap."
"Nantinya ada dua bangunan pasar untuk menampung jumlah pedagang yang terdata," terangnya.
Terkait harapan pedagang dibangunkan sekat lapak atau kios, M Hasan Chabibie meminta agar Dinas Perdagangan melakukan upaya dengan beberapa cara.
Di antaranya menggandeng CSR perusahaan atau menunggu pembahasan APBD Perubahan 2025.
Segala upaya bakal dilakukan agar pedagang Pasar Babe Kudus segera kembali berdagang menempati bangunan pasar yang baru 2025.
"Desain bangunan pasar baru ini kami sudah antisipasi dengan bangunan lebih tinggi agar terhindar dari banjir."
"Sebelum nantinya digunakan, diperhatikan aluran listriknya karena penyebab kebakaran, korsleting listrik."
"Dalam rangka mengantisipasi kejadian serupa agar tidak terulang kembali," tuturnya.
Kabid Pasar Disdag Kabupaten Kudus, Albertus Harys Yunanto menambahkan, permintaan sekat lapak atau kios bakal diupayakan pada 2025.