TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Talut jalan setinggi delapan meter di RT 01 RW 04 Dukuh Semliro, Desa Rahtawu, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus longsor, setelah diguyur hujan deras, Selasa (31/12/2024) dini hari.
Akibat longsor sepanjang kurang lebih 10-15 meter tersebut, akses kendaraan mobil menuju tiga rukun RT di Dukuh Semliro menjadi tertutup.
Sedikitya 600 jiwa dari 200 keluarga di RT 01, 02, dan 05 RW 04 Semliro terdampak.
Wisatawan yang hendak menuju dua destinasi wisata di Puncak 29 Muria dan Seribu Batu Semliro dengan mobil terpaksa harus berbalik arah.
Baca juga: Tanah Longsor Jebol Tembok Rumah Warga Purworejo Tewaskan Balita 3,5 Tahun yang Sedang Tidur
Akses satu-satunya saat ini hanya bisa dilalui sepeda motor dan pejalan kaki.
Warga Semliro, Kasri (63) mengatakan, longsornya talut jalan yang menghubungkan Dukuh Semliro dan Dukuh Gingsir, Wetan Kali, serta Karajan terjadi pada Senin (30/12) malam atau Selasa dini hari.
Masyarakat telah melakukan penanganan sementara dengan memasang kayu dan bambu penyangga, agar kondisi longsor tidak semakin parah.
Garis pembatas juga sudah dipasang sebagai rambu-rambu, supaya pengguna jalan lebih berhati-hati ketika melintas.
"Untuk penanganan lebih lanjut belum ada. Sementara (jalan) masih bisa dilalui sepeda motor," kata Kasri di lokasi, Rabu (1/1).
Kepala Dusun (Kadus) Semliro, Selamet Wahyu Ribowo menambahkan, longsornya talut jalan terjadi sehari sebelum malam tahun baru.
Saat itu terjadi hujan deras mengguyur wilayah Desa Rahtawu dalam kurun waktu satu pekan terakhir setiap malam.
Selamet menjelaskan, longsornya talut jalan baru diketahui warga, pada Selasa pagi.
Selanjutnya warga melaporkan longsor itu ke Pemerintah Desa (Pemdes) Rahtawu hingga ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kudus.
"Sudah semingguan daerah sini hujan setiap malam. Akhirnya, hal yang sudah kami khawatirkan terjadi, talut jalan yang sebelumnya sudah retak-retak longsor," ujar Selamet.
Menurut dia, kondisi jalan yang mengalami longsor masih cukup aman untuk dilewati sepeda motor.
Oleh karena itu, akses ke destinasi wisata Puncak 29 Muria dan Seribu Batu Semliro masih dibuka.
Pihaknya bakal terus memantau kondisi jalan yang mengalami longsor lantaran sebagai akses jalan utama menuju perkampungan atas di Desa Rahtawu.
“Apalagi intensitas hujan yang masih tinggi, kami khawatir, kondisi longsoran akan semakin parah,” imbuhnya. (sam)