Berita Blora

"Pasar Jadi Sepi, Penjualan Sapi Anjlok" Dampak Merebaknya Wabah PMK di Blora

Penulis: M Iqbal Shukri
Editor: deni setiawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Aktivitas jual-beli Pasar Pon Blora, Senin (6/1/2025).

TRIBUNJATENG.COM, BLORA - Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang kembali merebak di Kabupaten Blora berdampak pada penjualan ternak sapi.

Hal itu dikeluhkan oleh para pedagang di Pasar Pon Blora. 

Seorang pedagang sapi, Sutrisno (35) mengeluhkan keadaan Pasar Pon Blora yang sepi, tidak seperti biasanya.

Baca juga: Petugas Kesehatan Hewan Temukan 5 Ekor Sapi yang Diperjualbelikan di Pasar Pon Blora Terpapar PMK

Baca juga: 17 Sapi Mati Karena PMK di Boyalali, Tiap Hari Kasusnya Makin Melonjak, 102 Sudah Bergejala

"Sepi, nggak ramai seperti biasanya," ujarnya kepada Tribunjateng.com, Senin (6/1/2025).

Lebih lanjut, sepinya di Pasar Pon Blora, menurutnya, dampak dari wabah PMK yang terjadi.

"Ya, adanya PMK berpengaruh, pasar jadi sepi," katanya.

Sutrisno mengatakan, sebelum marak PMK dirinya menjual 10 sapi.

Namun, karena ada PMK hanya menjual 4 sapi.

"Biasanya saya bawa 10 sapi."

"Nah, ini karena ada PMK hanya bawa 4 sapi."

"Takut kalau sapi dagangan saya tertular PMK," terangnya.

Selain itu, maraknya PMK di Blora, juga berdampak pada harga jual ternak. 

"Harga jual jadi anjlok, misalnya sapi yang harusnya bisa terjual seharga Rp16 juta."

"Jadi hanya terjual Rp14 juta."

"Jadi pengaruh PMK ini harga sapi jadi anjlok," paparnya. (*)

Baca juga: Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana Ingatkan Pegawai Tingkatkan Pelayanan di Tahun 2025

Baca juga: Pemotor Jatuh ke Kolong Mobil yang Melaju dari Arah Berlawanan, Nyawanya Tak Tertolong

Baca juga: Detik-detik Indriani Gadis 18 Tahun Tewas Terlindas Roda Belakang Truk Pengangkut Pasir

Baca juga: Tulis Umpatan Tentang Polres di Medsos, Pria Ini Diciduk Polisi

Berita Terkini