BRIN Peringatkan 3 Titik Wilayah yang Potensi Megathrust, Hilman: Agar Waspada Bukan Menakut-nakuti
TRIBUNJATENG.COM- Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Danny Hilman Natawidjaja, memberikan peringatan terkait potensi gempa besar di wilayah Mentawai-Pagai-Siberut.
Hilman menyatakan bahwa megathrust di kawasan ini sedang menyimpan kekuatan yang bisa memicu gempa besar dengan magnitudo (M) 8,8, serta dapat menyebabkan tsunami setinggi 5-10 meter.
Seperti yang diketahui Megathrust adalah jenis gempa besar yang terjadi di zona subduksi, di mana satu lempeng terdorong ke bawah lempeng lainnya.
Mengutip Kompas.com, gempa tersebut sudah terdeteksi dalam riset BRIN selama dari 20 tahun.
Hilman juga mengatakan bahwa peringatan tersebut tidak dimaksudkan untuk menakut-nakuti masyarakat.
Pemberitahuan ini bertujuan untuk meningkatkan kewaspadaan pemerintah dan masyarakat, mengingat tidak ada teknologi atau metode ilmiah yang dapat memprediksi secara tepat kapan gempa besar ini akan terjadi.
"Kita sudah pelajari ini selama 20 tahun. Ini memang sudah di ujung siklus dan siap melepaskan gempa. Tapi kapan? Seminggu lagi, setahun lagi, atau 10 tahun lagi, kita tidak tahu," kata Hilman melansir Kompas.com, Jumat (10/1/2025).
Megathrus Ada Sejak 2007
Tanda-tanda akan terjadinya gempa besar ketiga di wilayah ini sebenarnya sudah muncul sejak 2007.
Pada tahun tersebut, gempa megathrust dengan kekuatan M 8,4 dan 7,8 mengguncang Bengkulu dan Mentawai.
Kemudian, gempa kedua terjadi di Pagai Selatan, Sumatera Barat, pada 2010, yang menyebabkan tsunami setinggi 1,5 meter.
Berdasarkan kejadian-kejadian tersebut, Hilman memperkirakan gempa besar ketiga masih akan terjadi di kawasan ini karena megathrust Mentawai-Pagai-Siberut belum sepenuhnya mengeluarkan seluruh kekuatannya.
Hilman menambahkan bahwa meskipun gempa pertama dan kedua terjadi pada titik yang berbeda, kekuatan gempa ketiga tidak akan berkurang.
Sebabnya, gempa-gempa tersebut terjadi di segmen-segmen yang berbeda dalam zona megathrust yang sama.
Salah satu wilayah yang diperkirakan akan terdampak parah oleh gempa megathrust ini adalah Kota Padang.
Wilayah tersebut dinilai sangat rentan karena padat penduduk, berada di daerah rendah, dan dekat dengan Pulau Siberut.
Berdasarkan pemodelan BRIN, tsunami setinggi 5-10 meter akibat gempa ini dapat menyapu wilayah Padang hingga dua kilometer dari garis pantai.
Peringatan BMKG
Sebelumnya, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, juga telah memberikan peringatan mengenai potensi gempa megathrust di wilayah Mentawai-Siberut.
Daryono menyebutkan bahwa gempa dengan kekuatan M 8,9 di kawasan ini tinggal menunggu waktu.
Ia juga mengingatkan bahwa megathrust Selat Sunda berpotensi memicu gempa besar dengan kekuatan M 8,7.
Daryono menjelaskan bahwa wilayah Mentawai-Siberut sudah ratusan tahun tidak mengalami gempa besar, sehingga energi yang terkonsentrasi di zona ini belum sepenuhnya dilepaskan.
Gempa yang terjadi di Kepulauan Mentawai pada April 2023 dengan kekuatan M 7,3, menurutnya, merupakan bagian dari rangkaian gempa di zona megathrust ini yang belum sepenuhnya mengeluarkan energinya.