Sudarminto menjelaskan bahwa selain bahan dan desain, branding kaus bertuliskan Jogja dianggap lebih memiliki daya tarik tersendiri di mata wisatawan.
Oleh karena itu, meski Candi Borobudur jelas-jelas terletak di Magelang, kaus bertuliskan Yogyakarta masih mendominasi pasar oleh-oleh.
"Ini sudah jadi kebiasaan. Wisatawan cari oleh-oleh khas Jogja, jadi kaus ini tetap dicetak dengan tulisan Yogyakarta," tuturnya.
Legal Group Head InJourney Destination Management (IDM), Destantiana Nurina, menyebut jika peredarankaus bertuliskan Yogyakarta dengan latar belakang Candi Borobudur diproduksi oleh konveksi kaus, bukan pihaknya.
kaus tersebut juga sempat dijajakan para pedagang di Borobudur namun masalah tersebut telah diperbaiki oleh para pedagang khususnya di Kampung Seni Borobudur.
Baca juga: Tour de Borobudur 2024 Lintasi Dua Provinsi, Peserta Dibatasi 400 Orang
“Itu sudah diperbaiki oleh teman-teman pedagang. Waktu itu memang ada, tapi sekarang sudah tidak ada.
“Ini bentuk kesadaran bersama antara pedagang, pengunjung, dan kami sebagai pengelola.
“Karena selama ini ada kesalahpahaman, orang mengira Borobudur berada di Yogyakarta. Maka, kami luruskan bahwa Borobudur itu berada di Magelang,” ujarnya. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Viral Kaus Bertuliskan Candi Borobudur Yogyakarta, Seperti Ini Penjelasan Produsen