TRIBUNJATENG.COM, MAGELANG - Viral kaus bergambar Candi Borobudur bertuliskan "Yogyakarta" masih ditemukan di sejumlah tempat wisata.
Padahal kaus itu dinilai menyesatkan karena Candi Borobudur tidak berada di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), melainkan Magelang, Jawa Tengah.
Fenomena ini memicu kesalahpahaman, membuat sebagian orang mengira Candi Borobudur terletak di wilayah Yogyakarta.
Baca juga: Polygon Dukung Tour de Borobudur, Kenalkan UMKM dan Destinasi Wisata di Jawa Tengah
Keresahan ini pun menjadi perbincangan di media sosial hingga menjadi viral.
Menanggapi hal ini, Sudarminto (41), seorang produsen kaus oblong Borobudur, membenarkan dirinya sering memproduksi kaus bergambar Candi Borobudur dengan tulisan Yogyakarta.
Menurutnya, desain kaus bertuliskan Yogyakarta dengan latar belakang Borobudur mulai marak diproduksi sejak 1997.
Karena di waktu tersebut, oleh-oleh berupa kaus dari Jogja begitu populer.
"kaus Borobudur bertuliskan Yogyakarta itu sudah ada sejak sekitar tahun 1997. Awalnya, pabrik-pabrik di Jogja memproduksi kaus ini karena terinspirasi dari brand (oleh-oleh dan kaus) ternama di Jogja yang booming saat itu," ujar Sudarminto, Senin (13/1/2025).
Lebih lanjut, tren tersebut muncul juga disebabkan adanya pola paket wisata yang mengintegrasikan Candi Borobudur sebagai bagian dari perjalanan wisata Yogyakarta.
Misalnya ketika ada paket perjalanan wisata di DIY, rute perjalanannya juga menjamah hingga Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah sementara destinasi lainnya baru terpusat di wilayah Yogyakarta.
"Dulu, wisata itu kan paketan. Borobudur biasanya digabung dengan Prambanan, Malioboro, dan Parangtritis. Jadi wisatawan lebih familiar dengan Borobudur sebagai bagian dari Jogja," tambahnya.
Upaya untuk mengubah narasi pun sudah dilakukan Sudarminto.
Ia pernah mencetak kaos dengan tulisan 'Borobudur Magelang'.
Namun, kurang laris di pasaran.
"Sudah sering saya coba, kaus dengan tulisan Magelang tidak laku. Bahkan dengan desain yang sama, begitu tulisan diganti Magelang, peminatnya berkurang. Mungkin karena wisatawan tahunya Borobudur ada di Jogja," ungkapnya.