Sehingga, sangat kecil kemungkinan kini penumpang turun dari KA untuk jajan di sekitar rel.
"Pokoknya saat ini sudah tidak terjadi (penumpang kereta api turun dan jajan) di Stasiun Sasaksaat," tegas Ayep.
Sementara itu, stasiun Sasaksaat hanya melayani turun dan naik penumpang KA Lokal Commuter Line relasi Purwakarta-Garut dan sebaliknya.
Bagaimana nasib pedagang di Stasiun Sasaksaat?
Saat disinggung soal nasib pedagang setelah adanya perubahan operasi Perjalanan Kereta Api di Stasiun Sasaksaat, Ayep menyampaikan bahwa hal tersebut bukan menjadi kewenangan PT KAI.
"Kalau urusan pedagang itu bukan menjadi urusan kita (PT KAI)," kata dia.
Selain itu, para pedagang kaki lima itu juga berdagang di luar area stasiun.
Ayep mengibaratkan fenomena pedagang kaki lima di sekitar Stasiun Sasaksaat dengan peribahasa, "Ada gula ada semut" yang sering diartikan sebagai hubungan sebab akibat.
"Kalau sebelumnya, mereka (pedagang) melihat pasar. Dengan KA Serayu yang berhenti 9-10 menit, para pedagang tahu bahwa penumpang akan turun (untuk jajan)," ujar Ayep.
Namun, sekali lagi, Ayep menegaskan bahwa kejadian itu sudah tidak terjadi lagi. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ramai soal Penumpang KA Turun di Persilangan Rel untuk Jajan, Ini Kata KAI "
Baca juga: Nasib Polisi Viral Hajar Warga Hingga Berdarah Karena Senggolan Motor, Kapolres: Kami Periksa