2. Bertikai saat rapat RT
Pada tahun 2020, Nanang menjual rumahnya yang berdekatan dengan kediaman Sandy.
Nanang pindah ke blok lain di perumahan TNI/Polri Cibarusah Jaya, namun masih dalam satu perumahan yang sama dengan korban.
Lima tahun berselang, sekitar Oktober 2024, diadakan sebuah acara rapat di lingkup RT.
Acara rapat tersebut beragendakan penurunan RT 005 RW 008 karena diduga Ketua RT saat itu selingkuh dengan warga sekitar.
Dalam acara tersebut, Sandy menyampaikan pendapatnya dengan nada tinggi.
Dia bahkan juga sempat cekcok dengan istri ketua RT yang saat itu menjabat.
"Lalu tersangka menegur korban dengan kalimat "Enggak usah teriak-teriak, biasa aja. Namun, korban memelototi tersangka dan berkata kepada tersangka dengan kalimat "lu bukan warga sini, enggak usah ikut-ikutan," kata Wira.
Mendengar ucapan itu Nanang hanya diam.
Namun, rasa dendam terhadap Sandy kian menjadi-jadi sejak itu.
3. Sandy somasi lewat chat ke istri Nanang
Setelah rapat penurunan ketua RT, istri Nanang berinisial Y disomasi oleh Sandy melalui Whatsapp.
Somasi itu berisi tuduhan bahwa Nanang mencoba menyerang Sandy saat rapat.
"Mendengar informasi dari istri tersangka tersebut, tersangka tidak menanggapinya namun menambah rasa benci tersangka terhadap korban," kata Wira.
4. Amarah Nanang meledak hingga menikam Sandy