Berita Slawi

Protes Jalan Rusak, Warga Pagerbarang Tegal Tanam Pohon Pisang dan Mancing di Tengah Jalan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUNJATENG.COM, SLAWI - Ratusan warga Desa Pagerbarang, Kecamatan Pagerbarang, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah menuntut pemerintah agar segera memperbaiki jalan yang kondisinya rusak parah bahkan sampai memakan korban jiwa. 

Aksi protes yang dilakukan warga dengan cara menanam pohon pisang di jalan yang berlubang dan terdapat kubangan air, pada Senin (20/1/2025). 

Bahkan warga juga membawa alat pancing dan memancing ikan lele di kubangan air yang menggenangi jalan berlubang di Desa Pagerbarang. 

Baca juga: Jalan Rusak di Blora Bakal Diperbaiki Dengan Uang Pinjaman Rp 215 Miliar, Bupati Optimis Bisa Merata

Ratusan warga kompak membawa alat pancing, ada juga yang membawa alat lainnya seperti jaring ikan, baskom, ceting bambu, besek plastik, kresek dan masih banyak lagi. 

Warga berbondong-bondong melakukan aksi protes dengan jalan kaki dari Kantor Kecamatan Pagerbarang, menuju lokasi jalan yang berlubang dan rusak parah yakni jalan alternatif menghubungkan wilayah Margasari dan Desa Pagerbarang, Kabupaten Tegal serta Jatibarang, Kabupaten Brebes. 

Selain itu, warga juga membawa banner menggunakan kain yang bertuliskan protes kepada pemerintah. 

Di antaranya tulisan seperti, area pemancingan, pajek telat didenda dalan rusak dijorna (pajak telat didenda jalan rusak dibiarkan). 

Ada juga yang membawa tulisan, "Pengin kembali ke jalan yang benar tapi jalannya belum dibenarkan". 

Foto ratusan warga Desa Pagerbarang, Kecamatan Pagerbarang, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah melakukan aksi protes dengan menanam pohon pisang dan mancing ikan di jalan yang berlubang, pada Senin (20/1/2025). Warga menuntut akses jalan yang menghubungkan Pagerbarang-Jatibarang bisa segera diperbaiki karena kondisinya sudah cukup parah.

Bahkan warga sengaja memasang tulisan yang ditempel di pohon pisang dan diletakkan di jalan berlubang, "Selamat datang di wisata Jeglongan Sewu." 

Warga Desa Jatiwangi, Kecamatan Pagerbarang, Widi, menceritakan keluh kesahnya setiap hari harus melintasi jalan yang kondisinya semakin rusak parah karena musim hujan. 

Bahkan kerusakan merata kurang lebih sekitar 4 kilometer. 

Terlebih saat ini musim hujan, sehingga air menggenangi jalan yang berlubang dan semakin membahayakan warga yang melintas di jalan tersebut. 

"Saya kebetulan warga Desa Jatiwangi, Kecamatan Pagerbarang, dan setiap hari melintasi jalan ini untuk ke pasar. Kondisi jalan sangat memprihatinkan karena rusak parah dan sebetulnya berbahaya dilalui. Sebagai warga kami menuntut secepatnya jalan diperbaiki," ungkap Widi, pada Tribunjateng.com. 

Bahkan Widi mengancam jika akses jalan Desa Pagerbarang tidak segera diperbaiki, dirinya yang memiliki beberapa kendaraan dan tetangganya sepakat tidak akan membayar pajak. 

Sehingga Widi kembali menegaskan, dirinya dan warga yang lain menuntut hak sebagai warga negara Indonesia atau dalam hal ini akses jalan yang aman dan nyaman. 

Halaman
12

Berita Terkini