Berita Slawi

Upaya Tangani Kekeringan di Daerah Irigasi Gung Tegal, Begini Kondisinya

Penulis: Desta Leila Kartika
Editor: muh radlis
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

BERI KETERANGAN - Kalak BPBD Kabupaten Tegal M Afifudin memberi keterangan kepada wartawan saat ditemui di Aula BPBD setempat, Selasa (29/7/2025). Saat dikonfirmasi ulang Tribunjateng.com pada Kamis (31/7/2025), Afifudin menyebut rekayasa saluran air menggunakan selang fleksibel sepanjang 1,5 kilometer untuk setidaknya membasahi saluran tersier berhasil dan mulai mengairi sekitar Bendung Danawarih.

TRIBUNJATENG.COM, SLAWI - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tegal masih terus melakukan upaya untuk menangani kekeringan yang terjadi di wilayah sekitar Bendung Danawarih atau Daerah Irigasi Gung, Kecamatan Balapulang. 


Kekeringan terjadi imbas sedang ada perbaikan badan bendungan Danawarih dan saluran irigasi Kali Jimat yang dilaksanakan oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana. 


Pengerjaan dilakukan sejak awal Juli 2025 dan terdampak pada warga khususnya kesulitan air minum dan air bersih. 


Informasi tersebut disampaikan Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Tegal M Afifudin, saat ditemui Tribunjateng.com di Aula BPBD setempat, pada Selasa (29/7/2025). 


Diterangkan Afifudin, sejumlah desa yang terdampak kekeringan meliputi Desa Danawarih, Desa Timbangreja, Desa Lebaksiu Kidul, Desa Lebaksiu Lor, Desa Pamiritan, Desa Sesepan dan Desa Wringin Jenggot. 


"Upaya yang kami lakukan bersama stakeholder terkait seperti PMI, PDAM dan lainnya melakukan droping air bersih.

Sesuai data terakhir kami sudah melakukan droping air selama 14 hari dengan rata-rata per hari empat kali pengiriman.

Selain di wilayah Bendung Danawarih wilayah lainnya juga mengalami kekeringan seperti Desa Dukuhbangsa, Desa Mokaha dan Desa Purwahamba," terang Afifudin, pada Tribunjateng.com. 


Upaya lain yang dilakukan, sambung Afifudin, pihaknya membuat rekayasa saluran air menggunakan selang fleksibel untuk setidaknya membasahi saluran tersier dengan melewati kegiatan proyek atau pengerjaan perbaikan badan bendungan Danawarih dan saluran irigasi Kali Jimat. 


Harapannya dengan upaya tersebut, ketika saluran tersier terisi penuh dengan air maka bisa meresap ke sumur warga sekitar Bendung Danawarih. 


Tapi Afifudin mengakui ada kendala yang dihadapi yaitu terkait panjang selang yang dibutuhkan untuk mencapai saluran tersier mencapai 1,5-2 kilometer. 


"Saat Bupati melakukan tinjauan beliau meminta agar pengerjaan bisa dipercepat jangan sampai 5 September 2025. Harapannya pertengahan Agustus 2025 pengerjaan selesai dan bisa mengaliri daerah sekitar seperti biasa," jelas Afifudin. 


Cara yang dilakukan agar pengerjaan bisa cepat selesai sesuai arahan Bupati, menurut Afifudin dengan memperbanyak pekerja dari yang awalnya delapan regu ditambah dua kali lipat. 


Selain itu waktu operasional pengerjaan juga ditambah dari yang awalnya selesai sampai pukul 16.00-16.30 WIB sekarang ini diperpanjang sampai pukul 22.00 WIB. 


Harapannya sebelum September 2025 air sudah mengalir seperti biasanya. 

Halaman
12

Berita Terkini