Lalu pada Selasa (27/1/2025) orangtua Sindi mendapatkan laporan tetangga bahwa anaknya sudah kritis dan dibawa ke rumah sakit Hermina Jakabaring.
"Kami mendapat kabar dari tetangga adik kami yang kebetulan suaminya bekerja dekat rumah orang tua kami," kata Purwanto.
Setelah mendapat kabar, Purwanto bersama adik, ibu dan bapaknya bergegas ke rumah adiknya.
Namun saat itu korban sudah dibawa ke rumah sakit.
"Kami pergi ke rumah sakit. Pilu rasanya kami melihat kondisi SI. Dia sangat kurus hanya kulit membalut tulang, rambutnya dipenuhi kutu hingga ke mata benar-benar sangat menyedihkan," ungkapnya.
Lalu, saat adiknya dirawat di rumah sakit, Purwanto dan adik laki-lakinya pergi ke rumah Sindi untuk mengambil pakaiannya.
Saat di lokasi, mereka terkejut melihat kondisi kamar Sindi yang sangat lembab dan bau.
"Adik kami ini diduga disekap di kamar tidak boleh keluar. Diduga tidak diberi makan, buang air kecil dan besar di kamar tersebut. Sementara, suaminya tidur di kamar satunya lagi dengan kondisi kamar yang rapi dan bersih," katanya.
4. Ucapan Terakhir Korban
Sebelum menghembuskan napas terakhir, Sindi sempat mengungkapkan pada kakaknya bahwa suaminya telah berbuat jahat padanya.
Purwanto menuturkan bahwa kata-kata Sindi direkam untuk menjadi bukti melaporkan tindakan suaminya ke polisi.
"Dia bilang bahwa dia (suaminya) sudah jahat. Omongan itu kami rekam untuk jadi bukti melapor ke polisi," ungkap Purwanto.
5. Kenal Lewat Taaruf
Wahyu Saputra dan Sindi menikah empat tahun lalu setelah menjalani proses taaruf.
Pernikahan mereka dikaruniai seorang anak yang kini berusia tiga tahun.