Ia mengatakan bahwa aturan ini belum berlaku di warungnya dan baru mendengar informasinya dari pemberitaan di televisi.
"Saya belum tahu pasti, baru dengar sekilas dari berita di TV," ujarnya.
Ibnu juga mengungkapkan kebingungannya jika kebijakan ini benar-benar diterapkan, sebab banyak warga sekitar yang mengandalkan warungnya untuk membeli gas melon.
"Terus terang saya bingung, warga di sini beli gas di warung saya. Kalau nanti harus beli ke pangkalan yang jaraknya 2 kilometer, kasihan mereka," katanya.
Saat ini, Ibnu mendapatkan gas dari pangkalan LPG terdekat dan dalam seminggu mengambil gas sebanyak dua kali dengan jatah 20 tabung per pengambilan.
"Saya ambil di pangkalan seminggu dua kali, cuma dapat 20 tabung setiap kali ambil," ungkapnya.
Per Senin (3/2/2025), stok gas melon di warungnya masih aman, namun ia tidak bisa memastikan bagaimana ketersediaannya ke depan.