TRIBUNJATENG.COM, TEGAL – Menjalankan usaha di bidang kerajinan ecoprint menjadi tantangan tersendiri bagi Fica Ariyanti, perempuan 43 tahun asal Slawi, Kabupaten Tegal.
Memulai usaha Shanum ecoprint and Craft sejak 2019, Fica mengaku awalnya cukup kesulitan karena masyarakat Tegal belum familiar dengan ecoprint.
Terlebih, Kabupaten Tegal sudah dikenal dengan batik Tegalan, sehingga ecoprint belum banyak dilirik oleh konsumen.
Belum banyaknya masyarakat yang mengenal ecoprint menjadi tantangan bagi Fica sejak awal merintis usaha hingga saat ini.
"Di Kabupaten Tegal sudah sangat familiar dengan batik Tegalan. Tantangan kami di Shanum ecoprint and Craft adalah bagaimana menyeimbangkan batik dengan ecoprint. Bukan hal yang mudah, tapi sejak 2018 saya masif mengenalkan produk ini," ujar Fica kepada Tribunjateng.com, Kamis (13/2/2025).
Fica mulai memperkenalkan ecoprint sejak 2018 dengan pewarna alami dan motif khas yang mengangkat kearifan lokal Kabupaten Tegal.
Ia sering mengadakan workshop di sekolah dan komunitas hingga Shanum ecoprint and Craft semakin berkembang.
Bahkan, saat ini mulai bermunculan komunitas ecoprint di wilayah Tegal.
Perkembangan tersebut menjadi angin segar bagi Fica karena pemerintah Kabupaten Tegal memilih kain ecoprint sebagai salah satu seragam ASN.
"Tantangan awal saya adalah mengenalkan ecoprint agar sejajar dengan batik. Tapi saya tetap menjunjung tinggi batik Tegalan karena identitas daerah. Akhirnya, saya membuat produk dengan unsur kearifan lokal, seperti Beras Mawur dan kutu baru modern Jeng Meli yang bermotif bunga melati," jelasnya.
Galeri Shanum ecoprint and Craft berlokasi di Perumahan Pesona Abadi Blok E1, Nomor 13, Slawi Kulon, Kecamatan Slawi, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah.
Sejak beroperasi pada 2019, Shanum ecoprint menghadirkan berbagai produk fashion mulai dari atasan dan bawahan untuk acara formal maupun sehari-hari.
Produk lainnya meliputi sepatu, tas, jam tangan, totebag, topi, pouch, dompet kain, dompet canvas, ransel ecoprint, syal, kain ecoprint, dan masih banyak lagi.
Kini, Fica juga memiliki brand baru bernama Kemayu by Shanum.
"Harga produk Jeng Meli Rp 350 ribu. Sedangkan dompet canvas Kemayu by Shanum Rp 75 ribu. Untuk produk lain, harga bervariasi mulai puluhan hingga ratusan ribu tergantung ukuran dan bahan," ungkap Fica.