Tri Aprivander juga menekankan bahwa tradisi keterlibatan mahasiswa dalam pengambilan keputusan strategis—diwakili oleh Ketua Umum SMU dan BPMU—merupakan keistimewaan yang harus terus dijaga dan dilestarikan.
“Dengan hak istimewa ini, mahasiswa dapat menyampaikan aspirasinya secara langsung, sehingga kebijakan yang diambil benar-benar dapat dirasakan dan dilaksanakan oleh civitas akademika UKSW,” tambahnya.
Senada dengan itu, Ketua Umum BPMU, Armando Nistelrooy Takuneno, menyampaikan bahwa Lembaga Kemahasiswaan UKSW hadir untuk memperjuangkan aspirasi mahasiswa serta memastikan hak dan kewajiban mereka terpenuhi. BPMU periode 2025 mengusung visi “Mewujudkan BPMU sebagai Wahana Responsif dalam Menghadapi Dinamika dan Polemik Secara Aktual”.
“Mari kita baktikan diri bagi Satya Wacana, agar apa yang kita lakukan dapat memberikan dampak nyata bagi lingkungan sekitar,” pungkasnya.
Pelantikan BPMF dan SMF
Pada kesempatan yang sama, dilakukan pula pelantikan fungsionaris Lembaga Kemahasiswaan UKSW tingkat fakultas. Prosesi ini ditandai dengan pengalungan stola oleh Ketua Umum SMU, Tri Aprivander Waruwu, kepada Ketua Badan Perwakilan Mahasiswa Fakultas (BPMF) dan Ketua Senat Mahasiswa Fakultas (SMF) dari 15 fakultas.
Pelantikan ini diakhiri dengan pembacaan janji jabatan, mukadimah, serta pembubuhan cap jempol oleh pengurus Lembaga Kemahasiswaan UKSW Periode 2025 pada lukisan pohon yang telah dilukis oleh Rektor Intiyas sebagai simbol kebersamaan dan pertumbuhan.
Turut hadir dalam acara ini Direktur Direktorat Kemahasiswaan (DEM), Giner Maslebu, S.Si., S.Pd., M.Si., serta Ketua Umum BPMU dan SMU periode 2024, Christivan Udu dan Grand Dior. Selain itu, jajaran pimpinan fakultas, termasuk dekan, wakil dekan, dan koordinator bidang kemahasiswaan, juga turut menyaksikan pelantikan ini.
Acara ini semakin istimewa dengan kehadiran Dyah Adhi Astuti, cucu dari salah satu pendiri UKSW, Pendeta Basoeki Probowinoto. Dyah, yang kini merupakan salah satu Pengurus Pusat Ikasatya, turut berbagi pengalaman tentang perannya di Lembaga Kemahasiswaan UKSW saat masih menjadi mahasiswa UKSW.
Lembaga Kemahasiswaan UKSW: Organisasi Mahasiswa dengan Peran Strategis
Lembaga Kemahasiswaan UKSW terdiri dari BPMU, SMU, BPMF, dan SMF. Selain aktif dalam dinamika kampus, Lembaga Kemahasiswaan UKSW juga menjabat sebagai Ketua Nasional Lembaga Kemahasiswaan Perguruan Tinggi Kristen Indonesia (LK-PTKI) periode 2023-2025.
Sejak didirikan pada tahun 1956, UKSW selalu memberikan ruang resmi bagi Lembaga Kemahasiswaan UKSW dalam pengembangan kampus. Hal ini menunjukkan bahwa UKSW sebagai “Kampus Hebat Tanpa Sekat” memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk menyampaikan aspirasi dalam pengambilan keputusan.
Selain itu, Lembaga Kemahasiswaan UKSW turut berkontribusi dalam pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya tujuan keempat, yaitu pendidikan berkualitas. Melalui berbagai programnya, Lembaga Kemahasiswaan UKSW terus berupaya menciptakan lingkungan yang mendorong pengembangan soft skills dan hard skills bagi mahasiswa.
Dengan semangat Satu Hati, fungsionaris Lembaga Kemahasiswaan UKSW diharapkan terus bertumbuh, bergerak, dan memberikan dampak positif bagi kampus, masyarakat, dan bangsa.
Salam Satu Hati UKSW!