TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Dalam rangka pengembangan sektor wisata lokal daerah, Paguyuban Desa Wisata Kudus dikenal dengan sebutan Dewiku melaksanakan kunjungan ke wisata lintas daerah.
Satu di antaranya mengunjungi sejumlah wisata go nasional di Kabupaten Blora, Jawa Tengah pada, Minggu (16/2/2025).
Tiga destinasi wisata di Kota Minyak, meliputi Sumur Minyak Tua, Agrowisata Sawo di Desa Wisata Bangowan, dan Goa Terawang menjadi jujukan para penggiat wisata Kudus dalam rangka studi tiru pengelolaan wisata daerah yang lebih modern.
Baca juga: Situtirtamarta Rayakan HUT ke-52, Pengunjung Bisa Dapat Voucher Wisata Gratis
Diikuti perwakilan dari beberapa desa wisata di Kabupaten Kudus untuk menggali inspirasi dan memperluas wawasan dalam pengelolaan wisata.
Tiga destinasi pilihan tersebut dinilai memiliki karakteristik yang unik, juga mempunyai manajemen pengelolaan yang bagus hingga berhasil mengembangkan dan memajukan potensi pariwisata berbasis komunitas.
Pembina Paguyuban Desa Wisata Kudus Anis Aminudin mengatakan, kunjungan wisata lintas daerah bagian dari program kerja kepengurusan paguyuban periode 2025–2029.
Kata dia, Desa Wisata Bangowan dipilih karena prestasinya menyabet juara 2 Desa Wisata Rintisan tingkat nasional dalam ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI).
Di Agrowisata Sawo, diajarkan tentang cara pengolahan buah sawo sebelum dikonsumsi dan siap diperjualbelikan.
Di Sumur Minyak Tua, disuguhkan bagaimana proses pengeboran hingga pemasaran minyak mentah sebelum nantinya dikirim ke pengilangan minyak di Cepu.
Sementara di Goa Terawang, penggiat wisata Kudus diajarkan tentang kerja sama teknis dengan Perhutani yang menjadikan Goa Terawang kini lebih maju dan dikenal luas.
Menurut Anis, potensi wisata di Blora dinilai serupa dengan potensi wisata yang ada di Kudus.
Hanya saja, memiliki keunggulan dalam hal administrasi, termasuk dalam hal dokumentasi dan pengisian borang penilaian.
Tentunya, kelebihan yang ada bisa menjadi referensi untuk pengembangan desa wisata di Kudus, dalam hal bagaimana upaya meningkatkan pengelolaan administrasi sebuah wisata.
"Kami banyak belajar mengenai strategi kerja sama dengan berbagai pihak, agar wisata yang dikelola semakin berkembang dan dikenal luas. Ilmu dan pengalaman yang diperoleh ini akan kami coba terapkan di objek wisata di Kudus," terangnya, Selasa (18/2/2025).
Melalui kunjungan wisata, diharapkan desa wisata di Kudus dapat menerapkan strategi pengelolaan yang lebih profesional dan menarik bagi wisatawan.
Dengan tujuan meningkatkan kemajuan destinasi wisata di Kota Kretek hingga ke kancah nasional dan internasional.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kudus, Mutrikah mendukung upaya paguyuban desa wisata dalam mengembangkan potensi wisata di Kabupaten Kudus.
Baca juga: Event Rakanan Giyanti dan Wisuda Lengger Jadi Daya Tarik Wisata Budaya di Wonosobo
Nantinya, ilmu dan pengalaman yang didapatkan dari hasil kunjungan lintas daerah dapat dimanfaatkan untuk berimprovisasi dalam penataan dan pengelolaan desa wisata.
Supaya kualitas desa wisata di Kota Kretek meningkat, didukung dengan peningkatan kualitas SDM sebagai motor penggerak kemajuan desa wisata.
"Studi tiru ini tidak hanya memberi wawasan baru, juga mengubah pola pikir para pengelola agar lebih inovatif dalam mengembangkan potensi wisata di daerah masing-masing," jelasnya.
Mutrikah berharap, desa wisata yang masih berstatus rintisan di Kabupaten Kudus didorong untuk mengembangkan potensi yang dimiliki, supaya bisa menjadi desa wisata berkembang dan mandiri. (Sam)