TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Gubernur Jateng Ahmad Luthfi menyampaikan pidato perdananya dalam Rapat Paripurna di Gedung DPRD Provinsi Jateng, Jumat (21/2/2025).
Dalam kesempatan tersebut, ia memaparkan berbagai isu strategis yang akan menjadi fokus pemerintahannya bersama Wakil Gubernur Taj Yasin Maimoen untuk periode 2025-2030.
Ketua DPRD Provinsi Jateng, Sumanto, membuka rapat dengan mengucapkan selamat atas pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur yang telah resmi dilantik oleh Presiden pada 20 Februari lalu.
"Selamat bekerja, semoga mampu ‘ngopeni’ dan ‘nglakoni’ Jateng demi kemajuan provinsi kita ini," ujarnya.
Baca juga: Agustin Wali Kota Semarang Batal Ikuti Retret di Magelang, Bagaimana dengan Iswar?
Dalam pidatonya, Gubernur Luthfi menyoroti berbagai tantangan yang masih dihadapi Jateng, mulai dari ekonomi, pendidikan, infrastruktur, hingga kemiskinan ekstrem.
"Nyawa Jateng adalah asas tepo sliro. Dengan semangat ini, kita bisa membawa Jateng lebih baik meski di tengah tantangan ekonomi global yang kurang membaik," kata Luthfi.
Ia menyoroti angka kemiskinan ekstrem yang turun dari 1,11 persen pada 2023 menjadi 0,89 persen pada 2024.
Meski mengalami perbaikan, Luthfi menegaskan bahwa angka tersebut harus terus ditekan. Selain itu, ia juga menyinggung kondisi pendidikan di Jateng.
"Saat ini terdapat 648 sekolah dengan 1.868 ruang kelas yang mengalami kerusakan berat. Selain itu, jumlah anak yang tidak sekolah di Jateng masih tinggi, mencapai 335.117 anak. Ini menjadi pekerjaan rumah besar yang harus segera ditangani," ungkapnya.
Untuk mengatasi hal ini, ia berjanji akan berkolaborasi dengan pemerintah pusat dalam pembangunan infrastruktur pendidikan.
Gubernur Luthfi juga menyoroti kondisi jalan rusak di Jateng yang mencapai 208,16 km atau 8,56 persen dari total 2.231,96 km.
Ia menegaskan bahwa infrastruktur jalan akan menjadi prioritas utama, terutama menjelang arus mudik Lebaran.
"Jateng adalah sentral Pulau Jawa, sehingga perbaikan jalan harus menjadi prioritas. Kami menargetkan minimal H-14 Lebaran, jalan-jalan yang rusak sudah diperbaiki. Kami juga telah berkoordinasi dengan Kementerian PUPR untuk percepatan program ini," jelasnya.
Selain jalan, ia juga menyoroti permasalahan kemiskinan dan rumah tidak layak huni yang masih menjadi perhatian serius pemerintah provinsi.
Roadmap Pembangunan Lima Tahun
Dalam pidatonya, Luthfi memaparkan roadmap pembangunan Jateng untuk lima tahun ke depan:
Pada 2025, peningkatan kualitas infrastruktur untuk kemajuan daerah dan kesejahteraan masyarakat.
2026 meneguhkan posisi Jateng sebagai lumbung pangan nasional.
2027 pengembangan sektor pariwisata berkelanjutan dan ekonomi syariah sebagai pilar pertumbuhan ekonomi.
2028, pemerataan ekonomi berbasis potensi desa dan industri hijau.
"Pada 2029, rencana kami ingin meningkatkan daya saing daerah menuju Jateng yang maju dan berkelanjutan," imbuhnya. (*)