Berita Jateng

Spanduk Sentilan ke Aplikator Warnai Aksi Ojol di Kantor Gubernur Jateng, Ini Tuntutan Mereka

Penulis: budi susanto
Editor: muslimah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

SPANDUK PENOLAKAN - Sejumlah pengendara ojek online menggelar aksi di Kantor Gubernur Jateng, Kamis (27/2/2025). Dalam aksi tersebut beberapa pamflydan spanduk sentilan untuk aplikator dibawa olah massa. (TRIBUNJATENG/BUDI SUSANTO)

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Sejumlah pengemudi ojek online memadati halaman kantor Gubernur Jateng, Kamis (27/2/2025).

Mengenakan jaket berwarna hijau mereka berkumpul di pintu masuk Kantor Gubernur Jateng.

Para pengemudi ojek online terbaru berbondong-bondong ke Kantor Gubernur Jateng untuk menyerukan aksi.

Mobil komando lengan dengan pengeras suara juga mewarnai aksi para pengemudi ojek online tersebut

Baca juga: Berapa Nominal Korupsi Pertamina Selama 5 Tahun? Kerugian Negara Rp 193,7 Triliun Hanya 2023

Spanduk penolakan juga dibawa oleh para pengemudi ojek online yang menggelar aksi.

Meski cuaca cukup terik namun para pengemudi ojek online tetap bertahan untuk menyerukan aksi.

"Pak Gubernur semakin ke sini pendapatan kami semakin menurun," terang orator dari atas mobil komando, Kamis (27/2/2025).

Tak hanya itu, orator di atas mobil komando juga mengatakan beberapa layanan dari aplikator membuat pengemudi ojek online merugi.

"Sudah berulang kali melakukan koordinasi dan duduk bersama, tapi tidak ada realisasi atau perubahan nysta tentang nasib kami," tegasnya.

Dalam aksi tersebut massa juga menuntut penutupan sementara sejumlah layanan.

Seperti hapus layanan Grab Bike Hemat (GBH), hapus layanan slot Grab food.

"Kemudian hapus layanan order gabungan dan kembalikan verifikasi muka (Vermux) seperti semula," terang Thomas satu di antara peserta aksi.

Yang menarik, spanduk penolakan yang dibawa oleh massa menggunakan bahasa-bahasa sentilan.

Misalnya ubur-ubur ikan lele, paman kakeane! Ongkir GBH Rp 7.000 dipotong 30 persen.

Kemudian rungkad bukan karena zeus/princes ternyata slot perencanaan 600+ gabungan.

Lalu Paman mabuk kecubung! Kalau pingin murah jangan nyusahin mitra.

Tak begitu lama, massa pun diizinkan masuk ke Kantor Gubernur Jateng untuk melakukan audensi. (*)

Berita Terkini