Kue ini menjadi simbol permohonan maaf dan ampunan kepada Allah SWT sebelum memasuki bulan Ramadhan. Dengan membagikan apem, masyarakat Jawa mengajarkan pentingnya meminta maaf dan memohon ampunan, baik kepada sesama manusia maupun kepada Sang Pencipta.
3. Ziarah Kubur
Sebelum Ramadhan tiba, masyarakat Jawa juga melakukan ziarah kubur sebagai bagian dari tradisi megengan. Ziarah kubur dilakukan untuk mendoakan keluarga atau leluhur yang telah meninggal.
Tradisi ini tidak hanya menjadi bentuk penghormatan kepada mereka yang telah pergi, tetapi juga mengingatkan manusia akan kehidupan akhirat.
Dengan berziarah, masyarakat Jawa diajak untuk merenungkan makna kehidupan dan mempersiapkan diri secara spiritual untuk menyambut bulan suci.
Nilai-Nilai dalam Tradisi Megengan
Tradisi megengan sarat dengan nilai-nilai luhur yang relevan dengan kehidupan masyarakat, baik secara spiritual maupun sosial.
Berikut adalah beberapa nilai yang terkandung dalam tradisi ini:
1. Spiritualitas
Megengan mengajarkan pentingnya persiapan mental dan spiritual sebelum memasuki bulan Ramadhan. Melalui doa bersama, kenduri, dan ziarah kubur, masyarakat diajak untuk bertaubat dan memohon ampunan kepada Allah SWT.
Hal ini sejalan dengan ajaran Islam yang menekankan pentingnya membersihkan hati sebelum menjalankan ibadah puasa.
2. Silaturahmi
Tradisi megengan juga menjadi momen untuk mempererat hubungan dengan keluarga, tetangga, dan masyarakat sekitar.
Dalam acara kenduri, semua lapisan masyarakat berkumpul, saling berbagi makanan, dan berdoa bersama. Hal ini mencerminkan nilai-nilai kebersamaan dan persaudaraan yang diajarkan dalam Islam.
3. Gotong Royong