"Kalau dibuat pelandaian jalur Silayur, kami kira sulit juga, karena jalurnya memang naik terus, curam."
"Mau dilandaikan bagaimana, tetap curam."
"Kajiannya harus menyeluruh," ujarnya.
Politisi PDI Perjuangan itu menyampaikan, persoalannya di Mijen terdapat kawasan industri.
Itu yang membuat banyak kendaraan besar lalu-lalang di jalur Silayur.
Jika kondisi kendaraan tidak prima dapat mengancam keselamatan hingga terjadi kecelakaan di jalur silayur.
Diakuinya, sudah diatur jam operasional kendaraan besar.
Kendaraan berat di atas delapan ton hanya diperbolehkan lewat atau beroperasi jalur tersebut pada malam hari.
"Tetapi, tetap saja kerap terjadi kecelakaan yang fatal," ungkapnya.
Baca juga: Jelang Ramadan, Masjid Kauman Semarang Pasang AC dan Karpet Baru
Baca juga: MAJT Semarang Ingin Tradisi Dugderan Terus Dilakukan, Prof Noor Achmad Sampaikan 3 Alasan
Apalagi, sambung dia, ada rencana pembangunan "exit tol" Ngaliyan.
Hal itu tentu akan membuat lalu lintas semakin padat.
Sehingga, pihaknya menekankan kajian terhadap jalur Silayur mendesak dilakukan.
Di sisi lain, dia juga berharap, Pemkot Semarang bisa merealisasikan pembangunan jalur Semarang Outer Ring Road (SORR) dari BSB menuju Mangkang.
SORR diharapkan bisa meminimalisasi kecelakaan yang kerap terjadi di jalur Silayur.
"Kami berharap Pemkot Semarang bisa merancang kembali jalur SORR yang mungkin bisa jadi salah satu pertimbangan dalam kajian nanti."