Sehingga aman untuk penderita diabetes dan juga aman untuk anak autis.
"Yang membedakan ini dari bahannya, ini kebetulan nggak sengaja juga. Awal Pak Jokowi jadi presiden awal, menghimbau Indonesia tidak mengimpor gandum, sebagai gantinya pakai tepung mocaf. Terus saya ketemu UMKM dari Jogja, saya bikin ini pakai Mocaf,"
Berkast inovasi semprong dari mocaf, Yuta berhasil menjadi juara dalam lomba pangan yang diselenggarakan oleh DKP (Dinas Ketahanan Pangan) Semprong ini juara 1 kota Semarang pada tahun 2018.
Kemudian ia mengikuti lomba tingkat provinsi Jawa Tengah dan menjadi juara 3.
Saat ini, produk semprong Yuta sudah memiliki beberapa variasi rasa.
"Kue semprong ada 5, original, speculass, red ginger, coconut sugar, dan cheese anak-anak biasanya suka cheese," lanjut Yuta.
Produk semprong Yuta ini bisa dibeli di rumahnya Jl. Taman Teuku Umar No.53, Tinjomoyo, Kec. Banyumanik.
Atau bisa dibeli melalui online dengan menghubungi Instagram @kuesemprong_yuta.
Selain memproduksi semprong, Yuta juga membuat beberapa camilan lain.
Yaitu rengginang unyil dan juga kacang telur dengan nama kacang kriuk.
Rengginang unyil ini bisa ditemukan di sejumlah Indomaret di Kota Semarang.
"Saya sempet ikut kurasi di Indomaret, di Indomaret kurang berkembang, jadi saya buat rengginang. Ada kacang juga, kebetulan dari Bali ada yang minta kacang telur, saya kasih nama kacang kriuk,"
Tembus Pasar Luar Negeri
Seperti UMKM lain, Yuta juga ikut bergabung menjadi binaan Rumah BUMN Semarang.
"Akhir 2017 di sini jadi waktu itu setelah saya ikut kegiatan di UMKM Center, saya ketemu mba Dida, kayak guru Bahasa Inggris yang membantu UMKM, Mba Dida ngajarnya di sini, dari situ saya tahu Rumah BUMN. Terus jadi binaannya,"