TRIBUNJATENG.COM, SLAWI - Jelang momen Idul Fitri 1446 H/2025 yang tinggal menghitung hari, sebagian masyarakat sudah mulai mempersiapkan terutama untuk menyambut saudara ataupun tamu yang berkunjung saat lebaran.
Lebaran biasanya identik dengan mempersiapkan aneka makanan, jajanan ataupun kue yang nantinya disuguhkan kepada tamu yang datang ke rumah.
Jajanan lebaran yang biasanya paling sering ditemukan seperti nastar, putri salju, kastengel, kue lidah kucing, kacang bawang, dan masih banyak lagi.
Namun dari sekian banyak jajanan yang ada ketika lebaran, satu yang tidak boleh ketinggalan dan biasanya sering dicari yaitu sagon kelapa bubuk ataupun yang dipanggang.
Meskipun masuk dalam kategori jajanan jaman dulu atau jadul, tapi Sagon masih banyak peminat dan untuk sebagian orang menjadi menu wajib yang disajikan saat lebaran.
Bagi warga Kabupaten Tegal khususnya Slawi dan sekitarnya tidak perlu bingung ketika ingin membeli jajan jadul satu ini karena ada produk yang bisa menjadi rujukan berdomisili di Slawi.
Memiliki merek Sagon Bubuk Yang-Ti "Makanan Tempoe Doeloe" produk tersebut merupakan inovasi dari Suci Rahayu yang merupakan pemilik usaha Putri Rahayu bergerak di bidang UMKM makanan.
Saat ditemui di rumahnya yang juga sebagai tempat produksi pada Senin (17/3/2025), Suci Rahayu bercerita memulai usaha pembuatan sagon bubuk Yang-Ti sekitar tahun 2021 atau kurang lebih empat tahun.
Awalnya Suci Rahayu bergabung dengan UMKM Kabupaten Tegal dengan produk pertamanya sagon bubuk Yang-Ti.
Setelah belajar membuat sagon bubuk menggunakan resep dari sang ibu, Suci Rahayu kemudian memasarkan produknya ke koperasi dan seiring berjalannya waktu semakin berkembang apalagi ketika mendekati momen lebaran.
"Alasan dari sekian banyak peluang usaha kenapa memilih sagon bubuk karena di Kabupaten Tegal masih tergolong jarang dan belum banyak yang membuat. Selain itu, proses pembuatan saya menggunakan resep dari ibu karena memang yang awal membuat sagon adalah ibu saya. Itulah alasan saya menamai produk Sagon Bubuk Yang-Ti," cerita Suci Rahayu, pada Tribunjateng.com.
Diakui Suci Rahayu, sebelum memasuki bulan puasa pesanan mulai berdatangan baik dari reseller ataupun pembeli per orangan.
Momen lebaran, produksi sagon bubuk Yang-Ti meningkat pesat bahkan setiap hari langsung habis dan sampai tidak memiliki stok.
Seperti momen lebaran tahun 2025 ini, Suci Rahayu menuturkan rata-rata memproduksi 50 toples per hari.
Sedangkan ketika hari biasa pesanan paling setengahnya atau 25 toples per hari.