Dia menyebut, arus mudik di Jawa Tengah berpatokan arus kendaraan di GT Kalikangkung. Sebaliknya untuk arus balik merujuk pada arus kendaraan dari arah Tol Solo-Yogyakarta ditambah wilayah Ungaran dan di wilayah Banyumanik.
"Jika itu mengalami traffic meningkat maka otomatis yang mengarah ke Kalikangkung akan dilaksanakan one way lokal," terangnya.
Dia mengaku, mewaspadai kepadatan kendaraan pada arus balik lebaran karena secara angka jumlah kendaraan yang melakukan arus balik tidak jauh berbeda dengan arus mudik.
Sebab, Pihaknya mencatat ada kenaikan jumlah kendaraan pemudik pada tahun 2025 dibandingkan dengan tahun 2024 selama periode H-7 lebaran sampai H+3 lebaran.
Tahun 2024 tercatat ada sebanyak 450 ribu kendaraan memasuki wilayah Jawa Tengah melalui GT Kalikangkung. Untuk tahun ini, jumlah kendaraan sebanyak 480 ribu.
"Ada peningkatan 5,8 persen dibandingkan tahun lalu. Angka itu menjadi evaluasi kita bersama untuk mempersiapkan arus balik dengan sebaik-baiknya," ucapnya.
Sementara, Direktur Utama Jasamarga Semarang-Solo Prajudi mengatakan, prediksi arus balik terjadi pada tanggal 6 April 2025.
Pihaknya telah mempersiapkan dalam menghadapi arus balik dengan menambah jumlah gardu di gerbang tol. Semisal di GT Banyumanik, pihaknya menambah hingga 30 titik pembayaran meliputi 20 gardu dan 10 mobile reader.
"Jumlah kendaraan arus balik berdasarkan catatan kami akan sama dengan arus mudik yakni di angka 1,38 juta kendaraan yang masuk ke tol Semarang-Solo," tandasnya. (Iwn)